Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Aliman Shahmi
Dosen

Dosen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Pemerintah Jangan Bermain-main dengan Ketidakpastian

Kompas.com - 16/03/2025, 07:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA saat ini tengah menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks pascapandemi, di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat.

Dalam kondisi seperti ini, kejelasan dan konsistensi kebijakan pemerintah menjadi faktor krusial untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Namun, belakangan ini, langkah-langkah pemerintah justru sering kali menciptakan ketidakpastian.

Kebijakan fiskal yang berubah-ubah dan sinyal kebijakan yang membingungkan—seperti program efisiensi anggaran hingga polemik pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN)—telah membuat pelaku usaha dan pasar keuangan merasa waswas.

Oleh karena itu, pemerintah jangan bermain-main dengan ketidakpastian, karena dampaknya adalah hilangnya kepercayaan pasar dan investor.

Baca juga: Vietnam Bergerak Lebih Cepat

Ketidakpastian dalam kebijakan fiskal

Sejak awal pemerintahan baru, agenda efisiensi anggaran telah digaungkan dengan target ambisius. Presiden Prabowo Subianto bahkan menargetkan penghematan belanja negara hingga Rp 750 triliun pada tahun pertama pemerintahan.

Pemangkasan besar-besaran ini dilakukan melalui berbagai tahap penyisiran belanja kementerian/lembaga dan BUMN.

Tujuan dari kebijakan ini mulia: mengalokasikan dana untuk program prioritas seperti makanan bergizi gratis dan investasi negara.

Namun, implementasinya terkesan tergesa-gesa dan kurang transparan. Banyak kementerian dan pemerintah daerah menahan belanjanya menunggu arahan yang jelas terkait instruksi efisiensi ini.

Akibatnya, beberapa proyek pembangunan dilaporkan berhenti karena ketidakpastian anggaran setelah instruksi pemotongan belanja dikeluarkan.

Kondisi ini menciptakan kebingungan di kalangan dunia usaha yang bergantung pada proyek pemerintah, sekaligus menimbulkan kesan bahwa pemerintah tidak memiliki peta jalan fiskal yang jelas.

Ketidakpastian juga muncul dari kebijakan pengangkatan CASN yang berubah arah. Awalnya, pemerintah bersama DPR sepakat menunda pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari Maret 2025 menjadi Oktober 2025, konon demi menghemat anggaran.

Langkah ini memicu spekulasi bahwa kondisi keuangan negara sedang sulit, sehingga pengangkatan aparatur baru harus ditunda.

Celakanya, setelah gejolak ini muncul, pemerintah justru mengirimkan sinyal berbeda. Pihak Istana membantah penundaan tersebut terkait efisiensi anggaran dan menyatakan bahwa masih ada tahapan seleksi yang belum selesai.

Pernyataan yang saling bertolak belakang ini hanya menambah ketidakjelasan arah kebijakan. Publik dan pelaku pasar dibuat bertanya-tanya: apakah negara sedang berhemat karena kas menipis atau hanya masalah teknis rekrutmen?

Baca juga: Komunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus

Ketika komunikasi kebijakan tidak sinkron, pasar cenderung menerjemahkannya sebagai tanda ketidakpastian fiskal.

Terlebih lagi, hal ini diperburuk dengan tertundanya rilis laporan realisasi APBN Januari 2025, yang di luar kebiasaan.

Transparansi dalam laporan keuangan negara, yang biasanya menjadi pegangan investor, pun terganggu. Tak heran jika situasi ini memicu spekulasi bahwa kondisi fiskal sedang kurang sehat, yang berimbas pada merosotnya sentimen pelaku pasar.

Dampak ketidakpastian terhadap bisnis dan investor

Kebijakan fiskal yang tidak konsisten dan penuh tanda tanya berdampak nyata pada dunia usaha dan kepercayaan investor. Bagi pelaku bisnis, ketidakpastian berarti kesulitan dalam mengambil keputusan.

Halaman:


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau