Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Senilai Rp 2,6 Triliun Bakal Dibangun di Tangsel, Gandeng Perusahaan China

Kompas.com - 11/04/2025, 19:26 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Emiten energi terbarukan PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) memperkuat bisnis pengolahan sampah menjadi energi.

Proyek ini digarap lewat anak usahanya, PT Indoplas Energi Hijau, bersama perusahaan China, China Tianying Inc (CNTY).

Keduanya akan membangun fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Cipeucang, Tangerang Selatan, Banten. Nilai investasinya mencapai Rp 2,6 triliun.

Presiden Direktur OASA Bobby Gafur Umar menargetkan proyek dimulai awal 2026.

“Kami berharap ground-breaking bisa tahun ini. Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah daerah dalam membenahi tata kelola persampahan di Tangsel. Nantinya PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah, menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incenerator, yang bisa mengolah sampah sampai 90 persen,” ujar dia, Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Disabilitas Lewat Pelatihan Life Skill

Teknologi ini diklaim tak menghasilkan asap dan bau. Singapura sudah lama mengadopsi sistem serupa.

Surat penetapan pemenang lelang proyek telah diterbitkan Pemkot Tangsel sejak 21 Maret 2025.

“Kami tinggal menunggu penunjukan formal dari Bapak Wali Kota Tangsel,” kata Bobby.

TPA Cipeucang di Serpong selama ini jadi satu-satunya tempat pembuangan akhir bagi seluruh wilayah Tangerang Selatan.

“TPA Cipeucang ini sudah penuh dan tidak lagi memadai, karena volume sampah masyarakat terus bertambah. Fasilitas pengolahan sampah yang lebih modern sangat dibutuhkan,” ucap Bobby.

Fasilitas PSEL dirancang memproses 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama setiap hari. Bobby menilai pengolahan sampah lama di Cipeucang sangat penting demi mengurangi pencemaran lingkungan.

Ia meyakini proyek ini bisa membantu mengurangi beban TPA yang sudah sesak.

“Yang jelas, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan dan ramah lingkungan,” kata Bobby.

Baca juga: Tagihan Listrik Membengkak Pasca Diskon, PLN Imbau Masyarakat Cermat Konsumsi Energi

TPA Cipeucang saat ini penuh sesak. Truk pengangkut sampah dari berbagai kecamatan harus antre panjang setiap hari.

Proyek ini digarap dengan skema build-operate-transfer (BOT). Masa konsesinya 27 tahun, masa konstruksinya tiga tahun.

CNTY menjadi pemegang lisensi teknologi yang digunakan. Perusahaan ini berpengalaman dalam pengolahan sampah di berbagai kota di dunia.

CNTY juga bergerak di sektor teknologi energi bersih bebas karbon. Teknologinya sudah mendapat sertifikasi lingkungan hidup internasional.

Bobby menilai, arah kebijakan energi Indonesia ke depan akan bergantung pada energi terbarukan. Ia yakin, tren ini membawa dampak positif bagi bisnis perseroan.

“Mengolah sampah menjadi energi (waste to energy) yang sejak awal menjadi basis bisnis kami, akan terus dikembangkan. Pengolahan sampah telah menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan nilai tambah dari barang-barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Dengan pendekatan dan cara yang tepat, pengolahan sampah bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang signifikan,” kata Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau