Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Steph Subanidja
Dosen

Guru Besar Ilmu Manajemen, Dosen Program Studi Doktor Manajemen Berkelanjutan, Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Perbanas

Emas sebagai Pengingat Diversifikasi Investasi

Kompas.com - 15/04/2025, 13:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM lima tahun terakhir, harga emas di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Jika pada April 2020 harga emas batangan berada di kisaran Rp 800.000 per gram, maka pada April 2025 telah menembus angka sekitar Rp 1.733.000 per gram.

Lonjakan harga ini mencerminkan bukan hanya fluktuasi pasar, tetapi juga perubahan sentimen global terhadap nilai emas sebagai aset lindung nilai, atau yang lazim disebut safe haven.

Kenaikan ini beriringan dengan ketidakpastian ekonomi global, termasuk tekanan inflasi di berbagai negara, konflik geopolitik, ketegangan dalam rantai pasok global, hingga perang tarif Trump.

Ketika investor kehilangan kepercayaan pada stabilitas mata uang atau instrumen keuangan lain, emas menjadi pelabuhan yang dirasa aman dan bernilai pasti.

Di balik kilau emas

Harga emas tidak hanya dipengaruhi permintaan investor ritel atau pelaku industri perhiasan, tetapi juga kebijakan makroekonomi. Salah satunya adalah kebijakan suku bunga bank sentral, terutama oleh The Federal Reserve dan Bank Indonesia.

Ketika suku bunga diturunkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, imbal hasil deposito atau obligasi menjadi kurang menarik, sehingga emas menjadi alternatif yang menonjol.

Sebaliknya, ketika suku bunga tinggi, daya tarik emas menurun. Namun, saat ini, ekspektasi bahwa suku bunga akan turun lagi justru membuat harga emas naik.

Di sisi lain, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga membuat harga emas di pasar domestik melonjak, meski harga global belum tentu naik secara proporsional. Inflasi yang meningkat turut memperkuat posisi emas sebagai pelindung daya beli.

Baca juga: Kopdes Merah Putih Balik Modal 5 Kali dalam 2 Tahun: Prediksi atau Halusinasi?

Ketika inflasi meningkat dan nilai tukar mata uang melemah, daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa turun. Dalam situasi ini, emas dipandang lebih stabil nilainya dan dapat menjaga kekayaan.

Kenaikan inflasi mendorong permintaan emas sebagai pelindung nilai, sehingga harganya naik.

Jika terjadi gangguan pasokan emas akibat gangguan produksi, bencana alam, atau hambatan ekspor-impor, harga emas cenderung naik karena pasokan menjadi lebih langka, sementara permintaan tetap tinggi.

Refleksi dampak bagi masyarakat dan ekonomi

Petugas melayani warga yang membeli emas di Butik Emas Logam Mulia Antam Pulo Gadung, Jakarta, Kamis (10/4/2025). Harga emas Antam melonjak Rp34.000 dari dari hari sebelumnya sebesar Rp1.812.000 per gram pada Rabu (9/4) menjadi Rp1.846.000 per gram pada Kamis. ANTARA FOTO/Ferlian Septa Wahyusa Petugas melayani warga yang membeli emas di Butik Emas Logam Mulia Antam Pulo Gadung, Jakarta, Kamis (10/4/2025). Harga emas Antam melonjak Rp34.000 dari dari hari sebelumnya sebesar Rp1.812.000 per gram pada Rabu (9/4) menjadi Rp1.846.000 per gram pada Kamis.
Bagi sebagian masyarakat yang telah menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, logam mulia, atau koin emas, kenaikan harga ini menjadi peluang untuk memperoleh keuntungan jangka pendek.

Namun, bagi mereka yang ingin membeli emas baru, terutama dalam konteks budaya seperti pernikahan atau investasi pemula, harga yang tinggi bisa menjadi beban tambahan.

Sektor industri juga tak lepas dari dampak. Industri perhiasan, misalnya, menghadapi tekanan harga bahan baku yang tinggi, sehingga harus menyesuaikan harga jual.

Jika tidak diiringi peningkatan daya beli masyarakat, margin keuntungan bisa tergerus. UMKM yang bergerak di bidang kerajinan emas terdorong untuk berinovasi dengan bahan alternatif atau memperluas pasar ekspor.

Halaman:


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau