Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Kiyosaki: Beralihlah ke Bitcoin, Emas, dan Perak...

Kompas.com - 11/05/2025, 21:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor ternama sekaligus penulis buku keuangan "Rich Dad Poor Dad" Robert Kiyosaki mengajak masyarakat untuk beralih dari uang fiat atau yang disebutnya "uang palsu" ke Bitcoin, emas dan perak.

Dalam pernyataannya diunggahan platform X pada Sabtu (10/5/2025), Kiyosaki mengutip mantan anggota Kongres AS, Ron Paul, yang menyebut kebijakan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve sebagai bentuk "price fixing" atau pemaksaan harga, praktik yang dinilai mirip dengan kontrol ekonomi ala sosialis.

Paul, yang merupakan kritikus lama Fed dan penulis End the Fed, memperingatkan bahwa mekanisme semacam itu mengikis kekayaan pribadi dan melemahkan kebebasan ekonomi, sejalan dengan dengan kekhawatiran Kiyosaki.

"Uang palsu menghasilkan uang yang tidak jujur, statistik yang tidak jujur, akuntansi yang tidak jujur, neraca yang tidak jujur, kompensasi yang tidak jujur, hubungan yang tidak jujur, pemimpin yang tidak jujur, dan korupsi dalam kehidupan sehari-hari," tulis Kiyosaki dilansir dari Cointelegraph, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: Robert Kiyosaki Sebut Bitcoin Lebih Unggul Dibanding Emas, Apa Alasannya?

Ia pun menilai masyarakat perlu keluar dari sistem fiat dan beralih ke penyimpanan nilai yang terdesentralisasi seperti Bitcoin dan logam mulia.

Kritik Kiyosaki terhadap uang fiat bukanlah hal baru. Ia berulang kali mengkritik dollar AS dengan menyebut sebagai mata uang "sekarat" yang digelembungkan oleh pengeluaran pemerintah dan manipulasi bank sentral.

Filosofi keuangannya berakar pada ekonomi Austria dan kedaulatan pribadi, menekankan pentingnya kepemilikan aset yang tidak dapat dikendalikan oleh politik pemerintah.

Baca juga: Tren Investasi: Saatnya Lirik Perak, Bukan Hanya Emas dan Bitcoin

Kiyosaki berpendapat bahwa emas, perak, dan Bitcoin, merupakan aset lindung nilai yang penting dalam menghadapi inflasi, serta kunci untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang.

Dia juga menegaskan bahwa bekerja dan menabung dalam bentuk uang fiat adalah strategi usang.

"Jangan bekerja atau menabung uang palsu. Bangun standar emas, perak, dan Bitcoin versi Anda sendiri yang terdesentralisasi," kata dia.

Baca juga: Robert Kiyosaki Ramal Harga Bitcoin Tembus Rp 16 Miliar Per Keping

Dalam postingan X-nya 18 April 2025 lalu, Kiyosaki memperkirakan nilai Bitcoin bisa mencapai 1 juta dollar AS pada 2035, karena dollar AS terus kehilangan nilai akibat kebijakan moneter yang bersifat inflasi.

"Saya sangat yakin, pada tahun 2035, satu Bitcoin akan menjadi lebih dari 1 juta dollar AS, emas akan menjadi 30.000 dollar AS, dan perak 3.000 dollar AS per koin," ungkapnya.

Kiyosaki bukanlah satu-satunya yang menyatakan keyakinannya terhadap masa depan Bitcoin.

Pada Februari 2025 lalu, CEO ARK Invest Cathie Wood juga mengatakan bahwa nilai Bitcoin dapat mencapai 1,5 juta dollar AS pada 2030 jika permintaan untuk aset digital terus meningkat.

Baca juga: Ekonomi Global Tak Stabil, Bitcoin Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau