QUICK Response Indonesia Standard (QRIS) yang diinisiasi Bank Indonesia terus meningkat penggunanya dari waktu ke waktu.
Pada triwulan pertama 2025, pengguna QRIS sebanyak 38,1 juta merchant dari sisi produsen dan 56,28 juta orang dari sisi konsumen.
Total ada 2,6 miliar transaksi (meningkat 169,1 persen dibanding triwulan pertama 2024) dengan nilai nominal transaksi Rp 262,1 triliun (meningkat 148,2 persen dibanding triwulan pertama 2024). Pada tahun 2025 ini ditargetkan 58 juta orang pengguna QRIS.
Ada beberapa keuntungan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran.
Bagi konsumen keuntungannya antara lain: efisien atau murah, aman karena tidak usah membawa uang tunai dengan risiko hilang, uang palsu, dan rusak.
Selain itu, tidak perlu bingung membawa uang pas karena pasti pembayaran nominalnya akan pas, serta cepat prosesnya.
Bagi penjual atau produsen keuntungannya antara lain: aman karena terhindar dari uang rusak atau palsu, uang hilang, atau dicuri/dirampok, tidak usah repot mencari uang kembalian, dan proses transaksinya efisien serta cepat.
Baca juga: Dari Bad Boy Billionaires ke Sritex: Skandal Kredit dan Gaya Hidup yang Runtuhkan Sistem
BI juga telah mengembangkan QRIS lintas negara (Cross Border) hasil kesepakatan Indonesia dengan beberapa negara.
Dengan QRIS antarnegara, maka QRIS bisa digunakan juga untuk pembayaran di negara-negara yang bekerjasama dengan Indonesia.
QRIS bisa digunakan sebagai media pembayaran di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Sementara negara yang dalam penjajakan antara lain India, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Namun, penggunaan QRIS Crross Border masih menyisakan masalah, yaitu trasfer dari merchant (penyelenggara QRIS) Indonesia ke merchant partner yang transaksinya di luar negeri masih membutuhkan waktu atau jeda 1-3 hari, meski konsumen bisa langsung beres transaksi pembayarannya.
Masalah yang masih ada pada QRIS Cross Border tersebut akan diselesaikan dengan proyek Nexus.
Projek Nexus dirintis oleh Bank For International Setlement Inovation Hub (BISIH), pertama kali diumumkan pada 2021.
Baca juga: Optimisme dari Luka: Paradoks Harapan dan Kecemasan Rakyat Indonesia
Sejak diumumkan secara resmi pada 2021 dan diuji coba pada 2022-2023, Nexus kini memasuki tahap implementasi awal.
Nexus merupakan jaringan kerja sama yang menyatukan sistem pembayaran antarnegara. Kelebihan Nexus dibanding sistem pembayaran QRIS adalah penyelesaian transaksi antar-merchant juga dapat selesai bersamaan dengan pembayaran yang dilakukan oleh pengguna.