Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AFPI Nilai Ajakan "Galbay" Aksi Terorganisir dan Jahat, Minta Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 16/06/2025, 12:59 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya ajakan untuk tidak membayar pinjaman online (pinjol) di media sosial belakangan ini menjadi perhatian serius Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, mengungkapkan kekhawatiran atas tren tersebut yang menurutnya menyasar kelompok usia muda dan menyebar luas di berbagai platform digital.

“Ini realitanya adalah ada satu fenomena yang khususnya di kalangan anak muda, ya, di mana di sosial media ini banyak sekali ajakan-ajakan untuk tidak membayar. Di YouTube, di mana-mana,” ujar Entjik saat berbicara dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang secara terorganisir mendorong masyarakat agar tidak melunasi pinjaman dari layanan peer-to-peer lending.

Baca juga: Ajakan Galbay di Pindar Bisa Masuk Promosi Kejahatan

Menurut Entjik, aksi tersebut bukan hanya merugikan penyedia layanan keuangan digital, tetapi juga melanggar hukum.

“Kami lagi diskusikan dengan polisi. Ini perbuatan jahat,” tegasnya.

Mengutip pemberitaan dari Kontan, AFPI saat ini tengah mempertimbangkan jalur hukum untuk menindak pelaku yang menyebarkan ajakan gagal bayar (galbay) melalui media sosial. Dalam waktu bersamaan, asosiasi juga terus memperkuat upaya edukasi publik mengenai pentingnya membayar utang secara bertanggung jawab.

Salah satu strategi yang tengah dipersiapkan AFPI adalah integrasi data pinjaman fintech ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Soal Gagal Bayar Pinjol, Asosiasi Fintech: Ini Bukan Bantuan Sosial

Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak kredit macet.

“Kalau dia macet di pinjol dan masuk ke SLIK, maka dia tidak akan bisa ambil kredit perumahan atau motor,” kata Entjik.

Ia menambahkan bahwa di sejumlah negara, kesadaran membayar utang cukup tinggi karena berhubungan langsung dengan reputasi sosial. Sementara di Indonesia, literasi keuangan yang masih rendah menjadi salah satu tantangan utama.

Hingga kini belum ada data resmi terkait total kerugian akibat maraknya ajakan galbay. Namun, AFPI menyatakan bahwa fenomena ini sudah memengaruhi kinerja industri secara keseluruhan.

“Ini menjadi tantangan besar bagi kita. Dan kami sudah laporkan ke OJK, akan kami laporkan juga ke polisi,” ujar Entjik.

Baca juga: 1.123 Pinjol Ilegal Diblokir, Simak Daftar Pindar Terdaftar di OJK

Artikel ini dikutip dari Kontan dengan judul asli “AFPI Ingatkan Fenomena Ajakan Gagal Bayar (Galbay) Makin Marak di Media Sosial

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau