Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merugi Terdampak Divestasi PLTU, TOBA Tegaskan Bersifat Non-kas dan Tidak Cerminkan Fundamental

Kompas.com - 30/07/2025, 20:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan rugi periode berjalan pada semester I-2025. Kerugian ini sebagai dampak transaksi divestasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Berdasarkan laporan keuangan periode Juni 2025, TOBA mencatatkan rugi periode berjalan sebesar 115,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,9 triliun (kurs Rp 16.500 per dollar AS).

Namun TOBA menegaskan, kerugian tersebut bersifat non-kas dan tidak mencerminkan fundamental ataupun finansial dan justru menjadi momentum transformasi.

Dari divestasi yang tuntas pada 2025 itu, TOBA mendapatkan dana segar 123,6 juta yang meningkatkan posisi kas dan dapat diinvestasikan kembali ke sejumlah proyek hijau.

Baca juga: BCA Raup Laba Bersih Rp 29 Triliun pada Semester I 2025, Naik 8 Persen

“Dan di saat bersamaan, kami juga berhasil menurunkan emisi karbon lebih dari 80 persen atau setara 1,3 juta ton CO? per tahun karena menjual PLTU,” kata Direktur TOBA Juli Oktarina dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

Salah satu pos yang mencolok pada laporan laba rugi Perseroan adalah rugi dari divestasi entitas anak sebesar 96,9 juta dollar AS atau setara Rp 1,6 triliun. Kerugian ini muncul karena TOBA mendivestasikan dua PLTU miliknya yaitu PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) pada Maret 2025 dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) pada Mei 2025 yang keduanya berlokasi di Sulawesi Utara.

Adapun pendapatan konsolidasian TOBA tercatat 172,2 juta dollar AS, turun  dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 248,7 juta. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh menurunnya volume penjualan segmen pertambangan batu bara
dari 1,7 juta ton menjadi 0,7 juta ton, serta turunnya harga jual rata-rata dari 83 dollar AS per ton menjadi 52,9 dollar AS per ton.

"Tren penurunan harga ini sejalan dengan pergerakan indeks harga batubara global yang terus melandai sejak tahun lalu. Sementara itu, penurunan volume penjualan terjadi karena melemahnya permintaan batubara secara global dan keputusan Perseroan untuk menyesuaikan strategi penjualan demi menanti momentum harga yang lebih menguntungkan," sebut dia.

Sementara itu, pilar baru TBS dalam bisnis pengelolaan sampah mulai menunjukkan kontribusi
positif secara signifikan. Unit usaha ini membukukan pendapatan 59,6 juta dollar AS
dengan EBITDA 10 juta dollar AS hingga akhir Juni 2025.

Dengan demikian, margin EBITDA tercapai sebesar 17 persen, mencerminkan efisiensi dan potensi profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan lini batubara TBS. Capaian ini menjadi sinyal awal keberhasilan arah transformasi TBS dan memperkuat posisi sektor ini sebagai salah satu penggerak pertumbuhan berkelanjutan ke depan.

Akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. pada bulan Maret dan kemudian Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. pada bulan Mei 2025, turut memperluas kapabilitas TBS di sektor pengolahan
limbah skala regional.

“Kami melihat bisnis pengelolaan sampah sebagai elemen kunci dalam transformasi TBS ke depan. Selain memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, sektor ini memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan kapabilitas dan skala yang kami miliki saat ini, kami percaya bisnis ini akan menjadi salah satu motor penggerak utama pertumbuhan jangka panjang TBS,” kata Juli.

Rekomendasi analis

Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menilai, kerugian tersebut merupakan dampak akuntansi dan bersifat non-kas.

Aset seperti PLTU divaluasi dengan pendekatan tertentu dan mengacu pada Peraturan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar akuntansi PSAK mengharuskan pencatatan dimuka atas pendapatan konstruksi pembangkit dan transmisi IPP (Independent Power Producer) dengan skema Build Own Operate Transfer (BOOT) selama 25 tahun sesuai periode Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) yang berlaku.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau