KOMPAS.com-Saham global menembus rekor tertinggi, sementara dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada Rabu (13/8/2025), setelah data inflasi yang moderat memicu optimisme pasar.
Dilaporkan Reuters, harapan bank sentral AS atau The Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan membuat investor kembali berburu aset berisiko.
Indeks MSCI All Country World Index naik untuk hari kedua berturut-turut dan ditutup di 951,74—level tertinggi sepanjang masa.
Baca juga: Transaksi Bursa Karbon RI Baru Rp77,95 Miliar, OJK Optimistis Tren Terus Meningkat
Di Asia, indeks Nikkei Jepang juga memecahkan rekor, mencatat kenaikan untuk sesi kedua beruntun.
Pasar Eropa pun ikut menguat. Indeks STOXX naik 0,5%, sementara DAX Jerman bertambah 0,6%. Saham sektor pertahanan memimpin penguatan, naik 1,2%.
Kenaikan ini dipicu data inflasi AS yang dirilis Selasa (12/8/2025). Indeks harga konsumen (IHK) sepanjang tahun hingga Juli tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan.
Angka ini menunjukkan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump belum berdampak pada harga konsumen.
Situasi tersebut membantu Wall Street mencetak rekor baru, diiringi keyakinan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September mendatang.
“Fakta bahwa IHK sesuai ekspektasi disambut dengan kelegaan, mendorong kenaikan ekuitas dan pengetatan spread kredit, karena investor semakin yakin akan penurunan suku bunga berikutnya,” tulis analis Deutsche Bank dalam risetnya.
Baca juga: Saham DSSA dan BREN Jadi Buruan Investor Asing Jelang Revisi Indeks MSCI
Optimisme semakin menguat setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan tarif tiga digit atas impor dari China selama 90 hari.
Di perdagangan berjangka, indeks S&P 500 naik 0,2% ke rekor tertinggi. Sementara di Jepang, survei Reuters terhadap sentimen bisnis menunjukkan produsen optimistis untuk bulan kedua berturut-turut.
Data lain mencatat inflasi grosir Jepang melambat pada Juli, memperkuat pandangan Bank of Japan bahwa tekanan harga dari kenaikan biaya bahan baku akan mereda.
Indeks Nikkei pun melanjutkan reli enam hari, menembus 43.000 untuk pertama kalinya.
Di pasar kripto, ether (ETH) menyentuh level tertinggi dalam hampir empat tahun di atas 4.710 dolar AS atau sekitar Rp75,99 juta (kurs Rp16.131 per dolar AS).