Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Kejar Penambahan Saham Freeport 10 Persen

Kompas.com - 27/08/2025, 14:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menjelaskan alasan mengapa pemerintah Indonesia mengusahakan penambahan saham hingga 61 persen pada perusahaan tambang itu.

Menurut Tony, hal tersebut berkaitan dengan keberlanjutan kontribusi Freeport untuk ekonomi nasional.

Ia mengungkapkan, saat ini saham Freeport yang dimiliki pemerintah Indonesia sebesar 51,2 persen.

Baca juga: Kontribusi Freeport Capai Rp 80 Triliun ke Negara, Terbesar dari Satu Perusahaan

Aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Pegunungan Sudirman, Mimika, Papua Tengah. Sepanjang 2024, PTFI sebagai anggota BUMN Holding Industri Tambang Indonesia (MIND ID) tercatat menyumbang pendapatan Rp 80 triliun ke negara. 
KOMPAS.com/AMIR SODIKIN Aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Pegunungan Sudirman, Mimika, Papua Tengah. Sepanjang 2024, PTFI sebagai anggota BUMN Holding Industri Tambang Indonesia (MIND ID) tercatat menyumbang pendapatan Rp 80 triliun ke negara.
Negosiasi terus dilakukan agar pemerintah Indonesia bisa menambah 10 persen saham lagi.

"Tadi ada pertanyaan mengenai menambah saham 10 persen, jadi memang 51,2 persen sudah dimiliki oleh Indonesia dan itu berlaku sampai dengan 2041. Dan kami memang berpikir atau diskusi sama pemerintah untuk kan ada lagi sumber daya di bawahnya (tambang Freeport saat ini), kan sayang kalau enggak di-develop," ujar Tony dalam acara Indonesia Summit 2025 di The Tribrata, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

"Kalau enggak di-develop berarti kontribusi kami kepada pemerintah yang sekitar 4 miliar dollar (AS) per tahun itu berhenti, kontribusi kepada daerah sekitar 700 juta dollar per tahun juga berhenti, employment 30 ribu berhenti, semuanya berhenti," tegasnya.

Jika kondisinya demikian, menurut Tony pemerintah dan Freeport Indonesia sama-sama tidak mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Freeport Tak Ubah Haluan, Pasar Domestik dan Asia Masih Jadi Prioritas

Dengan demikian, jika divestasi bisa diusahakan sampai 2061 atau lebih lama, maka manfaat ekonomi bisa terus berlanjut.

Meski begitu, Tony menegaskan bahwa negosiasi untuk divestasi masih terus berjalan. Saat ini belum ada keputusan atau update lebih lanjut dari negosiasi.

"Kalau kemudian bisa dilakukan lebih lanjut lagi sampai 2061 atau bahkan lebih, maka manfaat-manfaat ekonomi itu akan terus berlanjut," tutur Tony.

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau