JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan Wanam, Papua Selatan, sebagai salah satu titik Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kawasan tersebut didesain agar punya peran vital di sektor ketahanan pangan, energi, hingga penguatan industri pertahanan.
Kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat cadangan pangan nasional melalui program cetak sawah seluas 1 juta hektare (ha) yang akan didukung oleh pembangunan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, dan jaringan irigasi.
Baca juga: Ilmuwan Peringatkan: Racun Mematikan Mengintai di Sawah Dunia
Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan pembangunan kawasan Wanam dikawal oleh Satgas Merah Putih, di mana terdiri dari unsur TNI dengan dukungan tokoh masyarakat, agama, dan pemuda setempat.
“Pengembangan Wanam tidak hanya berfokus pada sektor pangan dan energi, tetapi juga menjadi bagian penting dalam memperkuat kedaulatan negara yang dikerjakan oleh putra putri bangsa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” ujar Sjafrie melalui keterangan pers, Rabu (27/8/2025).
Landasan hukum program tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional, serta Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan kawasan.
Dengan dasar hukum tersebut, pemerintah ingin memastikan percepatan pembangunan berjalan terarah, terkoordinasi, dan berkelanjutan.
Selain program cetak sawah, pembangunan di Wanam juga mencakup pengembangan energi terbarukan melalui program biodiesel, penguatan industri pertahanan nasional, serta pembangunan jalan penghubung Wanam - Boven Digoel sepanjang kurang lebih 130 kilometer.
Seluruh pembangunan ini diarahkan tidak hanya untuk menjadikan Wanam sebagai lumbung pangan nasional, tetapi juga sebagai kawasan strategis yang menopang kemandirian energi dan memperkuat pertahanan negara.
Baca juga: Subsidi, Infrastruktur, hingga Sawah Baru, Strategi Ketahanan Pangan 2026
Pada Selasa (26/8/2025), sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara meninjau langsung perkembangan Wanam.
Kunjungan tersebut sekaligus diisi dengan rapat terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan.
Hadir dalam kesempatan itu Menteri Pertahanan, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Hingga Wakil Panglima TNI Tandyo Budi Revita.
Dalam rapat itu, pembagian tugas antar kementerian telah ditetapkan.