JAKARTA, KOMPAS.com - Analis sekaligus Penggiat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menuturkan, aksi demonstrasi atau demo besar biasanya berpotensi menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara jangka pendek.
Sebagai informasi, ribuah buruh dari berbagai daerah bakal melakukan aksi demo di Jakarta hari ini, Kamis (28/8/2025).
"Apalagi jika disertai ketegangan," kata dia kepada Kompas.com.
Baca juga: IHSG Ditutup Naik Dekati Level 8.000, Rupiah Melemah
Ia menjelaskan, pengalaman sebelumnya menunjukkan aksi massa bisa memicu aksi jual di bursa saham.
"Terutama saham dengan kapitalisasi besar," imbuh dia.
Namun demikian, ketika demo berlangsung damai, tekanan terhadap IHSG bisa terbatas. Umumnya, koreksi yang terjadi di IHSG akan cepat pulih.
Menurut Reydi, peluang IHSG hari ini jika dikaitkan dengan aksi demo, maka aksi yang damai akan memberikan dampak minimal terhadap pergerakan IHSG sepanjang sesi perdagangan.
"Tetapi jika eskalasi memuncak, berpotensi terjadi koreksi dengan diikuti rebound beberapa hari pasca demo," tutup dia.
Sebagai catatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan terakhir kemarin, Rabu (27/8/2025). IHSG kemarin ditutup naik 30,41 poin (0,38 persen) ke level 7.936,17.
Data perdagangan pada penutupan kemarin menunjukkan, 335 saham melaju di zona hijau dan 327 saham berada di zona merah. Sementara itu, 142 saham lainnya stagnan.
Jumlah transaksi kemarin mencapai Rp 19,21 triliun dengan volume 40,24 miliar saham.
Hari ini, rencananya buruh dari berbagai sektor menggelar demo di beberapa lokasi di Jakarta.
Demo buruh bertajuk “Gerakan Buruh Indonesia Bergerak: Wujudkan Kedaulatan Rakyat, Hapus Penindasan dan Penghisapan” ini dipimpin Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) bersama Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh.
Ketua Umum KPBI Ilhamsyah menegaskan, aksi tersebut merupakan akumulasi kekecewaan pekerja terhadap pemerintah dan parlemen.
"Ini adalah gerakan politik kelas pekerja yang sudah mencapai titik jenuh. Puluhan tahun janji kesejahteraan hanya jadi slogan, sementara praktik perampasan hak dilembagakan lewat kebijakan. Pada 28 Agustus nanti, kami tidak akan beranjak sebelum suara kami didengar,” kata Ilhamsyah dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).
Sementara Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menegaskan bahwa terdapat enam tuntutan utama yang akan disampaikan dalam demo buruh 28 Agustus 2025.
Adapun enam tuntutan demo buruh 28 Agustus 2025 adalah:
Said Iqbal juga menekankan soal keadilan dalam sistem perpajakan.
“Hapus pajak pesangon, hapus pajak THR, hapus pajak JHT, dan hentikan diskriminasi pajak terhadap wanita yang menikah. Selama ini banyak ketidakadilan yang terjadi,” kata Said, dikutip dari KompasTV, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Demo 28 Agustus di Jakarta, Buruh Turun Tuntut Upah Naik 8,5 Persen