Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Buruh Hari Ini, Bagaimana Dampaknya ke IHSG? Simak Kata Analis

Kompas.com - 28/08/2025, 05:04 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis sekaligus Penggiat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menuturkan, aksi demonstrasi atau demo besar biasanya berpotensi menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara jangka pendek.

Sebagai informasi, ribuah buruh dari berbagai daerah bakal melakukan aksi demo di Jakarta hari ini, Kamis (28/8/2025).

"Apalagi jika disertai ketegangan," kata dia kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Ditutup Naik Dekati Level 8.000, Rupiah Melemah

Ia menjelaskan, pengalaman sebelumnya menunjukkan aksi massa bisa memicu aksi jual di bursa saham.

"Terutama saham dengan kapitalisasi besar," imbuh dia.

Namun demikian, ketika demo berlangsung damai, tekanan terhadap IHSG bisa terbatas. Umumnya, koreksi yang terjadi di IHSG akan cepat pulih.

Menurut Reydi, peluang IHSG hari ini jika dikaitkan dengan aksi demo, maka aksi yang damai akan memberikan dampak minimal terhadap pergerakan IHSG sepanjang sesi perdagangan.

"Tetapi jika eskalasi memuncak, berpotensi terjadi koreksi dengan diikuti rebound beberapa hari pasca demo," tutup dia.

Sebagai catatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan terakhir kemarin, Rabu (27/8/2025). IHSG kemarin ditutup naik 30,41 poin (0,38 persen) ke level 7.936,17.

Data perdagangan pada penutupan kemarin menunjukkan, 335 saham melaju di zona hijau dan 327 saham berada di zona merah. Sementara itu, 142 saham lainnya stagnan.

Jumlah transaksi kemarin mencapai Rp 19,21 triliun dengan volume 40,24 miliar saham.

ilustrasi investor pasar modal.canva.com ilustrasi investor pasar modal.
Demo Buruh Hari Ini

Hari ini, rencananya buruh dari berbagai sektor menggelar demo di beberapa lokasi di Jakarta.

Demo buruh bertajuk “Gerakan Buruh Indonesia Bergerak: Wujudkan Kedaulatan Rakyat, Hapus Penindasan dan Penghisapan” ini dipimpin Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) bersama Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh.

Ketua Umum KPBI Ilhamsyah menegaskan, aksi tersebut merupakan akumulasi kekecewaan pekerja terhadap pemerintah dan parlemen.

"Ini adalah gerakan politik kelas pekerja yang sudah mencapai titik jenuh. Puluhan tahun janji kesejahteraan hanya jadi slogan, sementara praktik perampasan hak dilembagakan lewat kebijakan. Pada 28 Agustus nanti, kami tidak akan beranjak sebelum suara kami didengar,” kata Ilhamsyah dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

Sementara Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menegaskan bahwa terdapat enam tuntutan utama yang akan disampaikan dalam demo buruh 28 Agustus 2025.

Adapun enam tuntutan demo buruh 28 Agustus 2025 adalah:

  1. Menghapus sistem outsourcing
  2. Menolak kebijakan upah murah
  3. Menuntut kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5–10,5 persen
  4. Mendesak pencabutan PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang aturan outsourcing
  5. Meminta pemerintah menghentikan gelombang PHK dengan membentuk satgas khusus
  6. Melaksanakan reformasi pajak, termasuk menaikkan PTKP dari Rp 4,5 juta menjadi Rp 7,5 juta per bulan.

Said Iqbal juga menekankan soal keadilan dalam sistem perpajakan.

“Hapus pajak pesangon, hapus pajak THR, hapus pajak JHT, dan hentikan diskriminasi pajak terhadap wanita yang menikah. Selama ini banyak ketidakadilan yang terjadi,” kata Said, dikutip dari KompasTV, Rabu (27/8/2025).

Baca juga: Demo 28 Agustus di Jakarta, Buruh Turun Tuntut Upah Naik 8,5 Persen

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau