Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Premium di Ritel Kosong, Mentan: Karena Pergeseran Distribusi

Kompas.com - 02/09/2025, 17:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memberikan penjelasan soal stok beras premium di toko ritel modern yang saat ini kosong.

Menurut Amran, kekosongan stok beras premium itu bukan menandakan beras langka. Namun, saat ini terjadi pergeseran pola distribusi beras dari pabrik ke pasar tradisional.

"Yang dikatakan langka (kalau) ada orang ngantre beli beras. Ini ada pergeseran pola pendistribusi beras dari sebelumnya dan sekarang. Ini ada pola pergeseran, ini mengisi ruang pasar tradisional dari pabrik kecil ke pasar tradisional," ujar Amran di Kantor Bulog, Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Baca juga: BPS Perkirakan Produksi Beras Nasional Agustus-Oktober 2025 Bakal Capai 9,11 Juta Ton

Data resmi per 26 Agustus 2025 menunjukkan stok beras nasional kini berada di angka 4,02 juta ton, menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dok. Kementan Data resmi per 26 Agustus 2025 menunjukkan stok beras nasional kini berada di angka 4,02 juta ton, menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Yang dulu didominasi biasanya banyak itu dari pabrik besar ke modern ini ada pergeseran sedikit ke pasar tradisional," lanjutnya.

Amran bilang, pergeseran itu membuat omzet penjualan beras di pasar tradisional meningkat.

Dengan demikian, ia membantah ada kelangkaan beras yang terjadi.

"Jadi bukan langka ya, beras banyak. Yang dikatakan langka kalau produksi turun nah itu langka. Kalau ini ada pergeseran salah satu parameter yang kita gunakan adalah inflasi kemudian produksi dan ini semua alhamdulillah baik," paparnya.

Baca juga: Data BPS, Rata-rata Harga Beras Naik pada Agustus 2025, Ini Rinciannya

"Mungkin yang Anda maksud ada premium yang karena ada masalah kemarin (beras oplosan) dan sekarang mulai membaik ada yang kosong satu dua (ritel) itu tidak masalah bagi Republik ini karena terjadi pergeseran," lanjutnya.

Amran pun menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Oktober 2025 bisa mencapai 31,04 juta ton. Hingga Desember 2025 nanti, produksi beras diperkirakan mencapai 34 juta ton.

Sementara pada 2024 lalu, angka produksi beras 30 juta ton berhasil dicapai pada bulan Desember.

Diberitakan sebelumnya, harga beras premium di ritel modern melonjak tajam hingga tembus Rp 140.790 per kemasan 5 kilogram.

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau