Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi XI DPR Mengaku Belum Tahu Kesepakatan Burden Sharing BI untuk Asta Cita Prabowo

Kompas.com - 03/09/2025, 22:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR RI mengaku belum mengetahui terkait kesepakatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan pembagian beban (burden sharing) dalam membiayai program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dalam hal ini Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) serta perumahan rakyat.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Mohamad Hekal mengaku belum mengetahui hal tersebut.

Sampai saat ini, baik Kemenkeu maupun BI belum pernah menjelaskan kesepakatan tersebut kepada Komisi XI.

Oleh karenanya, dia tidak dapat banyak berkomentar sebelum mendengar penjelasan resmi dari pemerintah dan BI.

Baca juga: Sepakati Burden Sharing untuk Dukung Asta Cita, BI Sudah Borong SBN Rp 200 Triliun

"Saya baru baca itu di media juga, kita belum dapat penjelasan resminya. Kita dengar penjelasannya dulu dari mereka ya," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Hekal menyebut, burden sharing terakhir kali dibicarakan saat pandemi Covid-19.

Namun, terkait burden sharing untuk membiayai program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini, belum sekalipun dibahas di Komisi XI.

"Mungkin ada pembahasan di antara mereka, tapi belum disampaikan kepada kita. Nanti kita tanya lah pada kesempatan berikutnya," ucapnya.

Senada dengan Hekal, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit mengungkapkan bahwa dirinya tidak tahu-menahu mengenai skema burden sharing untuk program Kopdes Merah Putih dan 3 juta rumah itu.

"Skema apa? Saya belum tahu," kata Dolfie saat ditemui di Gedung DPR, Rabu.

"Belum dibahas. Belum pernah dibahas," ucapnya setelah mendengar penjelasan dari wartawan.

Dolfie mengatakan, pembahasan terakhir dengan pemerintah terkait pembiayaan program Kopdes Merah Putih ialah pemerintah menempatkan dana dari APBN ke bank BUMN.

Lalu, dana tersebut disalurkan oleh bank ke Kopdes Merah Putih dalam bentuk kredit atau pinjaman.

Sementara terkait keterlibatan BI dalam pembiayaan program 3 juta rumah, terakhir yang dibahas ialah BI menyiapkan dana untuk menyalurkan Giro Wajib Minimum (GWM) kepada bank yang menyalurkan kredit perumahan.

"Selama ini kita mendukung BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Nah, instrumen andalannya BI selama ini berarti GWM. GWM kan kayak dulu ada GWM untuk mobil listrik, nah sekarang GWM untuk sektor perumahan," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau