JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan mobil nasional tahun lalu tidak mencapai 1 juta unit. Meskipun masih terpengaruh oleh berbagai faktor, Toyota yakin pasar otomotif Indonesia akan membaik pada tahun 2025.
Public Relations Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Philardi Ogi, mengatakan bahwa meskipun di awal tahun ada kebijakan kenaikan PPN sebesar 12 persen dan opsi pajak, Toyota tetap optimistis pasar mobil akan kembali mencatatkan penjualan hingga 1 juta unit.
Baca juga: Simak Daftar Pebalap MotoGP yang Tampil di Thailand
"Faktor ke market banyak ya, yang pasti ialah daya beli masyarakat," ujar Ogi yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Veloz GIIAS 2024Menurut Ogi, meskipun kenaikan PPN 12 persen mempengaruhi harga jual mobil, dampaknya tidak terlalu besar. Selain itu, terkait dengan opsi pajak, tidak semua daerah menerapkan persentase yang sama.
"Cuma dengan adanya program pemerintah yang prioritas ini dan juga memang melihat dengan adanya opsen (pajak) dan PPN naiknya tidak terlalu besar," kata Ogi.
"Opsen itu juga kita lihat tidak semua propinsi yang ikut, Jakarta misalnya tidak ikut menaikkan, dan behkan beberapa seperti Jawa Timur turun dari 15 persen ke 12,5 persen," ujarnya.
Baca juga: 7 Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa Sebelum Dipakai Mudik Lebaran
"Terus Mendagri menurunkan PKB jadi pajak tahunannya dari 2 persen ke 1,2 persen itu kan sebetulnya mensubsidi opsennya itu sendiri," kata Ogi.
Toyota Corolla Cross Hybrid Facelift di IIMS 2025Ogi mengungkapkan bahwa kenaikan PPN 12 persen masih dapat diimbangi dengan menahan kenaikan harga jual mobil.
"Juga kalau melihat pasar yang paling besar ya, Agya itu naikknya Rp 1 juta, Rush dan Avanza naikknya Rp 2 juta," katanya.
"Jadi kalau kami bisa menurunkan harga produksi sebetulnya begitu ya, tidak menaikkan dulu, biasanya harga kita awal tahun naik kalau diturunkan bisa mensubtitusi itu sebetulnya. Jadi sebetulnya kami masih optimistis dengan pasar," ujarnya.
Baca juga: Menanti Langkah Konkret Pemerintah Terapkan Zero ODOL
Toyota New Camry HEVSebagai informasi, penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2024 tercatat mencapai 865.723 unit secara wholesales (dari pabrik ke diler) dan 889.680 unit secara retail (dari diler ke konsumen).
Capaian penjualan 2024 tersebut turun 13,9 persen dibandingkan dengan tahun 2023, yang mencapai 1.005.802 unit untuk wholesales dan 998.059 unit untuk retail sales.
"Cuma memang harus dilihat lagi daya beli masyarakat. Tapi kalau dilihat dari program pemerintah yang prioritas harusnya masih bisa 1 juta (unit)," kata Ogi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang