JAKARTA, KOMPAS.com - Polytron G3 dan G3+ merupakan SUV listrik pertama yang diluncurkan oleh merek elektronik lokal. Kendaraan ini dijual dengan harga mulai dari Rp 299 juta, dengan opsi skema sewa baterai atau tambahan Rp 120 juta jika ingin membeli mobil beserta baterainya.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh kendaraan listrik adalah biaya kepemilikan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kendaraan bermesin konvensional.
Dalam artikel ini, kita akan membahas total biaya yang dikeluarkan untuk merawat Polytron G3 dan G3+ dalam kurun waktu lima tahun atau sejauh 100.000 Km.
Baca juga: Skema Kredit Polytron Fox 200, Cicilan mulai Rp 300.000
Biaya tersebut mencakup perawatan rutin, pajak, serta biaya pengecasan.
Untuk menjaga kinerja optimal kendaraan listrik ini, terdapat beberapa komponen yang perlu diperiksa dan diganti secara berkala.
Misalnya, cairan pendingin dan minyak rem harus dicek atau ditambah jika diperlukan setiap enam bulan atau setiap 10.000 Km.
Selain itu, filter AC wajib diganti setiap 20.000 Km atau setahun sekali, sedangkan oli transmisi perlu diganti setiap 40.000 Km atau dua tahun sekali.
Baca juga: Persiapan Polri dan Dirjen Perhubungan Darat Berantas ODOL 2027
Polytron G3+Berdasarkan informasi dari Polytron, total biaya perawatan yang diperlukan selama lima tahun adalah sekitar Rp 960.000.
Jumlah tersebut sudah mencakup penggantian oli transmisi, coolant, dan filter udara.
Polytron G3+Salah satu keuntungan yang dimiliki kendaraan listrik adalah pajak yang rendah.
Mobil listrik, termasuk Polytron G3 dan G3+, masih mendapatkan tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar 0%.
Oleh karena itu, pemilik kendaraan hanya perlu membayar SWDKLLJ sebesar Rp 143.000 setiap tahunnya.
Dalam lima tahun, total pajak yang harus dibayarkan hanya mencapai Rp 572.000.
Dalam hal biaya pengecasan, Kompas.com melakukan pengujian dan menemukan bahwa Polytron G3+ memiliki konsumsi daya listrik sebesar 14,3 kWh per 100 Km.