Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Dosa Pengendara Motor yang Sering Dianggap Biasa, Padahal Bahaya

Kompas.com - 27/08/2025, 19:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor kerap dijumpai memacu motornya dengan kondisi berbahaya. Namun, tak sedikit dari mereka tak menyadarinya.

Padahal kebiasaan tersebut berbahaya, meski sekilas tampak biasa saja. Berikut 5 dosa pengendara motor sering dianggap biasa yang telah dirangkum redaski Kompas.com:

1. Terlalu dekat dengan truk besar

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan ada banyak risiko ketika pengendara motor terlalu dekat dengan truk di jalan raya.

Baca juga: Apa Kabar Subsidi Sepeda Motor Listrik?


“Ada risiko rem blong, adanya manuver diluar prediksi, dan area blind spot yang luas, sehingga potensi terjadinya kecelakaan cukup besar di dekat truk,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

2. Menyelonong di persimpangan jalan

Selanjutnya, pengendara motor kerap dijumpai menyelonong saja ketika hendak masuk ke jalan raya atau memasuki persimpangan.

Kebiasaan tersebut sebenarnya berbahaya karena dapat memicu terjadinya gesekan antar pengendara, dan berpeluang memicu kecelakaan.

Baca juga: Ekspor Sepeda Motor CBU Indonesia Naik 8,56% di Juli 2025

Ilustrasi berkendara motor saat hujan.kompas.com Ilustrasi berkendara motor saat hujan.

3. Ngebut saat hujan

Saat kondisi hujan atau jalan basah, masyarakat juga tampak abai dengan keselamatan, seperti tetap mengebut di luar batas aman.

"Jalan basah berpotensi memicu terjadinya aquaplaning, sehingga pengedara motor akan hilang kendali karena roda tak menapak permukaan jalan," ucap Sony.

4. Mengerem terlalu lama

Terlalu lama mengerem di jalan menurun panjang. Cara ini sepintas aman dilakukan karena kebutuhannya demikian. Namun, komponen bisa mengalami overheating.

Baca juga: Mabuk, Pengendara Sepeda Motor di Lumajang Tabrak Truk

Kecelakaan di jalur ekstrem Telaga Sarangan?Magetan kembali terjadi. Sepeda motor Honda Vario nopol S 6190 OAT yang dikendarai M Hendi Saputra bersama Yoan Putra Prayogi mengalami rem blong yang membuat sepeda motor jatuh dan menabrak pengendara lainnya.KOMPAS.COM/RAHMA WIBOWO Kecelakaan di jalur ekstrem Telaga Sarangan?Magetan kembali terjadi. Sepeda motor Honda Vario nopol S 6190 OAT yang dikendarai M Hendi Saputra bersama Yoan Putra Prayogi mengalami rem blong yang membuat sepeda motor jatuh dan menabrak pengendara lainnya.

“Lama-lama rem bisa panas, dan memicu terjadinya rem blong,” ucap Sony.

5. Berteduh di bawah jembatan

Victor Assani, Head of Safety Riding dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan, berteduh di bawah jembatan atau flyover saat hujan dapat memicu terjadinya kecelakaan.

“Pengendara motor jangan berteduh di bawah jembatan atau flyover saat hujan, sebaiknya dari rumah sudah sedia jas hujan,” ucap Victor.

Bila memang terpaksa berhenti, pengendara motor sebaiknya mencari tempat lain yang lebih aman seperti area parkir, SPBU, dan sejenisnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau