TANGERANG, KOMPAS.com – Ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 menjadi panggung bagi pabrikan kendaraan listrik untuk memamerkan capaian dan inovasi mereka.
Salah satunya datang dari Alva yang membagikan hasil perjalanan tiga tahun terakhir, mulai dari kolaborasi bisnis hingga dampak penggunaan produknya.
Chief Executive Officer (CEO) Alva, Purbaja Panja, dalam paparannya di ICE BSD, Rabu (24/9/2025), menyebut konsumen telah menempuh total jarak hingga 33 juta kilometer sejak pertama kali produknya meluncur.
Baca juga: Spesifikasi dan Harga Suzuki Access 125 yang Meluncur di IMOS 2025
Hanya dalam tiga bulan terakhir saja, jarak tempuh itu sudah bertambah sekitar 5 juta kilometer.
Pencapaian tersebut diklaim mampu memberikan efisiensi signifikan bagi pengguna. Menurut Alva, biaya operasional kendaraan listrik mereka lebih hemat hingga 80 persen dibandingkan penggunaan bahan bakar bensin.
Tidak hanya itu, Alva juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Di sektor pembiayaan, Alva menggandeng BRI Finance, Adira Finance, BFI Finance, WOM Finance, BCA Multifinance, hingga Mandiri Utama Finance untuk memudahkan konsumen membeli motor listrik lewat cicilan.
ALVA pamerkan capaian 33 juta km, hemat 80 persen, dan umumkan kerja sama pembiayaan serta teknologi di IMOS 2025.Dari sisi teknologi, perusahaan ini bekerja sama dengan Google Cloud untuk mengembangkan ekosistem berbasis data dan kecerdasan buatan (AI).
“Kami percaya bahwa kalau kita bicara mengenai B2B, ini adalah mengenai solusi. Fleet management system yang kami siapkan adalah nilai tambah untuk B2B Partners dalam membangun ekosistem di Wontobi Street,” ujar Purbaja.
Selain fokus pada ekosistem bisnis, Alva juga telah menerima lebih dari 20 penghargaan berkat kontribusi dan inovasinya di industri kendaraan listrik nasional.
Purbaja menegaskan, capaian ini hanya bisa diraih karena dukungan dari berbagai pihak, mulai dari stakeholder hingga konsumen. Ia berharap Alva dapat terus tumbuh dan berkontribusi bagi masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Kenapa Suspensi Mobil Sebelah Kiri Lebih Cepat Rusak?
“Kami berharap ke depan terus bisa membangun ini bersama-sama demi menciptakan Indonesia yang lebih hijau,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang