JAMBI, KOMPAS.com – Massa menyerang dan merusak fasilitas Polsek Kumpeh Ilir, lantaran geram karena seorang tahanan diduga tewas gantung diri di rumah tahanan (Rutan).
Video 18 detik viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan kaca kantor polisi pecah dan kursi-kursi berantakan. Aksi pengerusakan fasilitas negara oleh massa terjadi pada Rabu (4/9/2024) malam.
Akibat aksi tersebut, sejumlah pejabat tinggi dan petugas dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk pengamanan Mapolsek Kumpeh Ilir, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Baca juga: Kasus Wanita Tewas Jatuh Saat Treadmill, Penangguhan Tahanan Pemilik K-Gym Ditolak
“Penyebab aksi massa masih dalam proses penyelidikan,” kata Kasubbid Penmas Humas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution, kepada sejumlah wartawan di kantornya, Kamis (5/9/2024).
Amin mengungkapkan, saat ini pengawasan internal Propam Polda Jambi, Karo Ops dan Kapolres Muaro Jambi berada di Mapolsek Kumpeh Ilir, untuk melakukan pengawasan proses penyelidikan.
Baca juga: Kantor Polisi di Sekatak Kaltara Dirusak Massa, Diduga Buntut Perkara Laka Lantas
Amin menegaskan, saat ini situasi telah kondusif. Massa yang menyerang diduga dari keluarga tahanan yang meninggal dunia tersebut.
"Kondisi terkini alhamdulillah sudah kondusif," kata Amin.
Untuk Informasi lebih mendalam, pihak Polda Jambi akan menyampaikan setelah mendapatkan petunjuk dari Kapolres Muaro Jambi.
Aksi penyerangan massa lantaran ada tahanan diduga tewas gantung diri pada Rabu malam. Dalam video yang beredar massa tampak anarkis. Mereka merusak seluruh fasilitas negara.
Tahanan yang diduga tewas gantung diri di Rutan berinisial R (20). Pihak kepolisian menduga pihak keluarga korban tidak terima karena kejadian tersebut.
Penangkapan R dilakukan personil dari Polsek Kumpeh Ilir lantaran ada laporan dari warga, terkait kehilangan barang salah satu sekolah dasar (SD). Kemudian anggota menangkap terduga pelaku pencurian.
Jenazah tahanan yang tewas gantung diri saat ini sedang berada di RS Bhayangkara, untuk dilakukan otopsi.
“Kita belum bisa pastikan mayat ini gantung diri atau tidak. Kita tunggu hasil visum di RS Bhayangkara,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.