Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela Ayah yang Dibacok, Pria di NTT Lempar Batu ke Pamannya hingga Tewas

Kompas.com - 23/04/2025, 09:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ignasius Loyala Akoit (26), warga Desa Fatumtasa, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), melempari pamannya, Simon Senak Akoit (35), menggunakan batu hingga tewas.

Ignas nekat melempari pamannya karena ayahnya, Oktovianus Apu (52), dibacok oleh pamannya menggunakan sebilah parang di bagian kepala.

"Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 18.35 Wita," kata Pejabat Humas Kepolisian Resor TTU Inspektur Polisi Dua (Ipda) Wilco Mitang kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Gubernur NTT: Selamat Jalan Paus Fransiskus, Semoga Jadi Pendoa bagi Orang yang Kerja untuk Kemanusiaan

Wilco menuturkan, kasus itu bermula saat Oktovianus Apu mengonsumsi minuman keras jenis sopi di rumahnya pada Selasa (22/4/2025) sore.

Setelah mabuk miras, Oktovianus mengajak istrinya, Olivia Ase (50), menuju rumah korban, Simon Senak Akoit (35), yang merupakan adik kandungnya.

Baca juga: Ati Taek, Sopir Truk Perempuan Penerobos Daerah Terisolasi di Pulau Timor NTT

Tiba di rumah korban, malah korban menyuruh kakaknya untuk mengambil madu di Gunung Humus.

Karena hari sudah gelap dan masih mabuk miras, Oktovianus menolak. Karena kesal, korban menganiaya Oktovianus.

Oktovianus pun menghindar dan kembali ke rumahnya.

Saat itu, anak perempuan Oktovianus, Maria Dolorosa Akoit (29), menelepon pelaku dan menginformasikan bahwa ayah mereka dianiaya korban.

Pelaku lalu bergegas ke rumah ayahnya.

Ketika tiba di rumah dan menanyakan duduk perkara masalahnya, korban muncul dari belakang rumah sambil membawa parang.

Korban lalu mengejar Oktovianus dan membacoknya di bagian kepala.

Saat akan membacok untuk kedua kali, pelaku mengambil batu dan melempar korban mengenai kepalanya hingga langsung terjatuh.

Korban tewas di tempat kejadian.

Warga yang melihat kejadian itu melaporkan ke polisi.

Pada Selasa tengah malam, pukul 23.25 Wita, tim Inafis Polres TTU tiba di lokasi untuk olah tempat kejadian perkara.

Setelah itu, pada Rabu (23/4/2025) dini hari pukul 01.20 Wita, jenazah korban dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wini untuk divisum.

"Sampai tadi pukul 02.30 Wita, jenazah masih diperiksa dan divisum," ujar dia.

Hingga saat ini, sejumlah pihak sedang diperiksa, termasuk pelaku.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Regional
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Regional
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Regional
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
Regional
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Regional
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Regional
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
Regional
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Regional
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
Regional
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Regional
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau