Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Mak Cenneng, Nikmat Resep Warisan Sejak Zaman Belanda

Kompas.com - 23/04/2025, 07:40 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Kepulan asap lezat mulai menyelimuti Jalan Letnan Sunarto, Kelurahan Demangan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (22/4/2025).

Gajih yang menetes di atas arang itu menciptakan aroma sedap dan mulai terbawa angin, menandakan warung sate 'Mak Cenneng' sudah buka.

Warung sate yang berlatar bangunan tua dan terletak di kawasan pecinan itu menambah kesan vintage pada warung Mak Cenneng.

Baca juga: Nasib Toha, Pedagang Sate di Kota Malang yang Lapaknya Terbakar

Apalagi, di dalam warung masih terdapat gerobak pikul yang digunakan Mak Cenneng untuk menjajakan sate pada zaman penjajahan Belanda.

Pukul 16.00, warung legendaris itu langsung diserbu pembeli.

Tak jarang, lalu lintas mulai tersendat dipadati pembeli yang antre berebut agar dilayani lebih dulu.

Cucu Mak Cenneng, Subardi, mulai duduk di depan tungku berisi bara api.

Baca juga: Ngabuburit di Kota Tua Ampenan: Sarimuke, Sate Ikan, dan Ebatan Jadi Incaran

Tusukan berbahan bambu yang telah berisi 5 potong daging berukuran sedang itu diambil dari wadah yang telah ia siapkan dari rumahnya.

Tusukan sate itu lalu dimasukkan ke sebuah wadah berisi bumbu dan dibakar di atas bara api yang sudah memerah.

Tetesan bumbu yang berjatuhan ke bara api itu membuat kepulan asap beraroma sedap.

Tak sedikit pengendara yang melintas menelan ludah mencium aroma khas dari tetesan lemak daging sapi dan kambing yang terbakar.

Sate itu terus dikipas hingga matang menggunakan kipas angin kecil dengan daya kipas paling rendah.

Sesekali Subardi membolak-balikkan satenya supaya matang merata.

"Saya buka dari jam 4 sore, sudah antre. Nanti jelang maghrib mulai lengang karena orang shalat. Setelah maghrib ramai lagi sampai jam 10 malam," ucap Subardi.

Sate yang sudah matang diangkat Subardi.

Subardi saat menolah sate yang resepnya dijaga sejak zaman Belanda, Selasa (22/4/2025)KOMPAS.com/Yulian Isna Sri Astuti Subardi saat menolah sate yang resepnya dijaga sejak zaman Belanda, Selasa (22/4/2025)

Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Surabaya
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Surabaya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau