NUNUKAN, KOMPAS.com – Seekor buaya dengan ukuran sekitar tiga meter dan tubuh yang tampak gemuk terlihat berkeliaran di kolong rumah warga RT 11, RT 12, dan RT 23 di Jalan Manunggal Bhakti atau Pangkalan Posal, Nunukan Timur, Nunukan, Kalimantan Utara.
Buaya yang disebut warga sebagai buaya “gemoy” karena bentuknya yang bulat tersebut tampak berenang mondar-mandir di bawah rumah-rumah panggung warga pesisir.
Keberadaan reptil besar itu memicu kekhawatiran masyarakat.
Beberapa pemuda sempat merekam buaya tersebut dan mengunggah video ke media sosial sebagai peringatan bagi warga lainnya.
"Memang buaya itu sering muncul, kadang siang, sore, tidak tentu. Jadi kami sudah meminta Ketua RT untuk mengimbau warganya selalu waspada," ujar Lurah Nunukan Timur, Andi Artisaman Corha, saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025).
Baca juga: Detik-detik Ibu di Nunukan Tewas Diterkam Buaya Saat Masak, Sempat Teriak Minta Tolong
Video berdurasi sekitar 48 detik yang menunjukkan buaya berenang dengan santai di bawah jembatan kayu itu menjadi perhatian publik.
Jembatan tersebut hanya terdiri dari dua papan dan berada sekitar satu meter di atas permukaan air.
Akun Mamang Maman yang menyebarkan video itu mengingatkan warga agar waspada.
"Info untuk masyarakat Jalan Tien Soeharto, Pangkalan Posal, Manunggal Bhakti, untuk berhati hati."
"Untuk menjaga anaknya masing masing, karena di sekitaran pangkalan, ada buaya besar yang berkeliaran di bawah rumah, tepatnya di belakang Imigrasi lama," lanjutnya.
Video tersebut dinilai cukup membantu pemerintah setempat dalam memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Baca juga: Anak yang Diterkam Buaya di Sungai Jambi Ditemukan dalam Kondisi Tak Utuh
Andi menambahkan, kawasan Manunggal Bhakti merupakan pemukiman padat penduduk di wilayah pesisir, yang memiliki kolong rumah langsung menghadap ke laut. Kondisi tersebut dianggap menjadi habitat yang nyaman bagi buaya.
"Sebenarnya kami sudah melaporkan keberadaan buaya ke Disdamkar juga. Tapi kan munculnya tidak tentu waktunya, jadi sampai sekarang masih saja berkeliaran,’’ kata Andi lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.