SRAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia baru saja mengumumkan penyelenggaraan shalat Idul Adha 10 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Jumat (6/6/2025).
Jemaah Muhammdiyah Sragen pun diminta tetap menyelenggarakan shalat Jumat.
Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Lutfan saat dihubungi Kompas.com mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan teknis tempat. Rapat koordinasi rencananya akan digelar pada Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Batalion, Sapi Presiden Prabowo di Tangsel Dapat Perawatan Khusus Jelang Idul Adha 2025
"Tidak secara spesifik (materi ceramah) karena secara umum di negeri kita baik-baik saja. Semua berjalan dengan lancar," ujarnya.
Lutfan memaparkan, hingga siang ini baru ada 18 orang yang mengirimkan data terkait pelaksanaan shalat Idul Adha.
"Insyaallah 1-2 hari ini akan dipercepat dan segera rilis. Karena kemarin masih nunggu keputusan Pemerintah," katanya.
Jemaah Muhammdiyah yang bertempat tinggal di wilayah Sragen Kota diimbau melaksanakan shalat Idul Adha di halaman Kantor Terpadu Sragen.
"Secara umum untuk warga di Kota Sragen, dari alun-alun ke Barat itu diimbau shalat di ibu kota kabupaten yang baru, sehingga Al Falah Sendiri tidak mengadakan," bebernya.
Lutfan menyebut bahwa seluruh jemaah akan mengikuti shalat Idul Adha pada hari Jumat itu. Namun beberapa masjid yang dikelola jemaah Muhammadiyah akan menyelenggarakan pemotongan hewan kurban pada hari Sabtu mengingat adanya shalat Jumat.
Baca juga: Jelang Idul Adha, 2.744 Ekor Sapi Dikirim dari Bangkalan ke Kalimantan Lewat Jalur Laut
"Penyembelihan ada sebagian yang Hari Jumat ada yang Sabtu. Mengingat jumat ada khutbah jumat juga maka ada yang diundur di hari Sabtu," kata dia.
Lutfan menegaskan bahwa meski ada Salat Idul Adha di pagi hari, peneyelenggaraan Jumatan yang meliputi khotbah dan salat dua rekaat tetap diselenggarakan.
Hal tersebut diterapkan karena Muhammdiyah mengikuti fiqih dari Mahzab Syafii.
"Karena mayoritas di Indonesia adalah mahzab syafii dan mazhab tersebut harus tetap melaksanakan Salat Jumat. Di sebagian mahzab Hambali memang boleh diganti dengan Salat Dzuhur," jelas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini