Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pelajar, Pemkot Malang Bakal Bangun JPO di Jalan Bandung

Kompas.com - 28/07/2024, 15:36 WIB
Nugraha Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang berencana untuk menghilangkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan infrastruktur kota.

Namun, pemkot bakal membangun JPO di jalan Bandung karena banyaknya pelajar di kawasan itu.

Baca juga: Pernah Tergelincir di JPO, Juhaini Sudah Satu Tahun Derita Sakit Kepala

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, bahwa JPO di Jalan Ahmad Yani dinilai sudah tidak lagi efektif dan tidak memberikan manfaat yang signifikan.

"Maka perlu dilakukan penghapusan. Kita koordinasi oleh BKAD (Badan Keuangan dan Aset Daerah), koordinasi dengan kami," kata Widjaja, Minggu (28/7/2024).

Sebagai alternatif, Dishub Kota Malang merencanakan pembangunan JPO baru di Jalan Bandung. Rencana ini akan dilakukan penghitungan dan kajian yang mendalam terlebih dahulu.

"Kami bawa ke Forum Lalu Lintas. Apakah linier dengan kebutuhan kami ? Kebutuhan kami, maksudnya kebutuhan yang ada di Jalan Bandung," katanya.

Jalan Bandung dipilih karena sebelumnya telah direkomendasikan untuk pembangunan JPO atau underpass.

"Karena ada kesempatan itu, yang namanya JPO yang mau dilakukan penghapusan (di Jalan Ahmad Yani), maka kita sinergikan supaya optimal yang namanya JPO itu bisa pindah (ke Jalan Bandung)," ujarnya.

Proses penghitungan teknis sedang dilakukan untuk memastikan kelayakan relokasi JPO ke Jalan Bandung. Kondisi seperti luas dan panjang di sekitar lokasi baru menjadi pertimbangan utama dalam kajian tersebut.

Baca juga: Jalur Penyeberangan di Depan SDN Pondok Cina 1 Depok Ditutup, Pejalan Harus Lewat JPO

Dia berharap, pembangunan JPO di Jalan Bandung nantinya jangan sampai timbul masalah baru. Pihaknya juga masih harus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang

"Handicap (hambatan atau kendala) yang ada di sana, handicap yang ada di Jalan Bandung itu ada pepohonan, dan ada yang namanya median taman itu. Itu kan ada perhitungan khususnya sama dengan DLH, efektif atau enggak, begitu prinsipnya," jelasnya.

Pertimbangan penting rencana terdapat JPO di Jalan Bandung yakni untuk mobilitas penyeberangan pelajar sekolah. Di lokasi tersebut terdapat sekitar 4 ribu murid dari berbagai jenjang pendidikan sekolah.

Adanya JPO di Jalan Bandung nantinya diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pejalan kaki, khususnya anak-anak sekolah, serta mengoptimalkan ruang publik Kota Malang secara lebih efisien.

"Karena kebutuhan di sana banyak mobilitas penyeberangan anak-anak sekolah. Murid yang ada di sana mencapai 4 ribu lebih. 4 ribu lebih, untuk anak MTS sama MAN 4 ribuan, belum MIN sama TK itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan
Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan
Surabaya
Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh
Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh
Surabaya
Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
Surabaya
Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah
Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah
Surabaya
Pak Saelan Akan Teruskan Usaha Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu, Siapa Dia?
Pak Saelan Akan Teruskan Usaha Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu, Siapa Dia?
Surabaya
Manfaat Besek Bambu untuk Menyimpan Daging Kurban, Apa Saja?
Manfaat Besek Bambu untuk Menyimpan Daging Kurban, Apa Saja?
Surabaya
Dishub Kota Malang Usulkan Angkot Sebagai Feeder Trans Jatim
Dishub Kota Malang Usulkan Angkot Sebagai Feeder Trans Jatim
Surabaya
Cerita Munir Asal Kediri Lolos Seleksi Al Azhar Kairo, Giat Belajar sampai Nginap di Rumah Guru
Cerita Munir Asal Kediri Lolos Seleksi Al Azhar Kairo, Giat Belajar sampai Nginap di Rumah Guru
Surabaya
Jamaah Haji Ilegal Meninggal di Gurun, Pemilik Travel Ditangkap Otoritas Arab Saudi
Jamaah Haji Ilegal Meninggal di Gurun, Pemilik Travel Ditangkap Otoritas Arab Saudi
Surabaya
Kisah Haru Alfita, Kini Hidup Sendiri Setelah Sang Nenek yang Dirawatnya Sejak 5 SD Meninggal Dunia
Kisah Haru Alfita, Kini Hidup Sendiri Setelah Sang Nenek yang Dirawatnya Sejak 5 SD Meninggal Dunia
Surabaya
King Kobra Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah ASN Situbondo, Begini Cara Aman Damkar Mengevakuasinya
King Kobra Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah ASN Situbondo, Begini Cara Aman Damkar Mengevakuasinya
Surabaya
Kronologi 2 Mobil PJR Polda Jatim Kejar-kejaran dengan Ertiga yang Bawa Rokok Ilegal hingga Kecelakaan
Kronologi 2 Mobil PJR Polda Jatim Kejar-kejaran dengan Ertiga yang Bawa Rokok Ilegal hingga Kecelakaan
Surabaya
Jari Manis Bengkak karena Cincin Sulit Dilepas, Warga Pamekasan Datangi Damkar
Jari Manis Bengkak karena Cincin Sulit Dilepas, Warga Pamekasan Datangi Damkar
Surabaya
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Sumenep Minta Tambahan 30.000 Tabung
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Sumenep Minta Tambahan 30.000 Tabung
Surabaya
Detik-detik Ertiga Tertabrak KA Turangga di Surabaya: Sopir Cerita Warga Tak Berani Dorong, kecuali 1 Orang
Detik-detik Ertiga Tertabrak KA Turangga di Surabaya: Sopir Cerita Warga Tak Berani Dorong, kecuali 1 Orang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau