Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timo Scheunemann, “Londo Jowo” di Balik Timnas Putri U16 Indonesia di ASEAN U16 Girls Championship 2025

Kompas.com - 28/08/2025, 17:14 WIB
Suci Rahayu,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Nama lengkap pelatih timnas putri U16 Indonesia, Timo Scheunemann, sempat mencuri perhatian publik ketika muncul di lembar daftar susunan pemain pada laga semifinal ASEAN U16 Girls Championship 2025.

Bukan sekadar “Timo Scheunemann”, melainkan Timo Susilo Scheunemann. Kehadiran nama Jawa di tengah nama khas Jerman itu langsung memantik rasa penasaran saat laga semifinal Indonesia vs Australia di Stadion Manahan Solo, Rabu (27/8/2025) malam. 

“Hahaha, itu nama pemberian orang tua, bukan dari teman, asli itu. Nama orang tua, jadi maknanya orang yang beretika. Nama adalah doa,” kata mantan pelatih Persema Malang itu sambil tersenyum hangat.

Baca juga: Timnas Putri U16 Indonesia Tumbang dari Australia, Timo Scheunemann Ungkap Kondisi Pemain

Kemudian dia bercerita, ia dan saudara-saudaranya memang lahir di tanah Jawa. Tidak heran jika masing-masing anak Scheunemann mendapat nama Jawa sebagai identitas tengah.

“Kita semua lahir di Jawa, kita semua dikasih nama Jawa Tengah. Ada Sven Susanto, ada Silke Setia, saya Timo Susilo,” imbuhnya.

Baginya, nama tengah bukan sekadar formalitas. Itu doa yang melekat sepanjang hidup.

Ia bahkan mengingat kisah masa kecilnya bersama seorang sahabat bernama Wahyudi, atau yang biasa disapa Ateng.

Panggilan bisa berganti, tetapi nama pemberian orang tua akan selalu abadi.

Baca juga: Timo Scheunemann Ungkap Penyebab Kekalahan Timnas Putri U-16 Indonesia

Selain soal nama tengah, tidak sedikit orang juga penasaran soal cara melafalkan nama belakangnya. Lagi-lagi, ia menanggapinya dengan canda khas Jawa.

“Soinemann, Schoinemann enggak papa, asal enggak suwe nemen (terlalu lama),” kata Timo Scheunemann.

Meski membawa darah Jerman dari sang ayah, ia tumbuh besar di Indonesia dan fasih berbahasa Jawa dengan logat Jawa Timuran karena puluhan tahun mengabdikan diri untuk sepak bola Indonesia.

Baca juga: Timnas Putri U16 Indonesia Kalah dari Australia, Timo Scheunemann Tekankan Pentingnya Pengalaman

Seperti diketahui Timo lahir di  Kediri, 29 November 1973 dan tinggal di kawasan sejuk Dau, Kabupaten Malang, bersama sang istri Devi Scheunemann dan dua anaknya, Shania Cinta serta Brandon Marcel yang saat ini bergabung dengan Arema FC.

Tak hanya itu, seluruh saudaranya pun memilih menetap di Indonesia.

Mereka bahkan membuat kanal YouTube bertajuk Londo Jowo Kabeh, yang merekam kehidupan mereka sebagai keluarga Jerman yang begitu Jawa.

Pelatih yang memiliki tinggi badan 190 cm itu pernah melatih timnas putri di SEA Games 2009, menukangi Persema Malang di era Liga Super Indonesia, hingga dipercaya mendampingi program Garuda Select di Inggris.

Jejak sepak bolanya juga diwariskan ke generasi muda.

Baca juga: Timnas Putri U16 Siap jika Harus Hadapi Australia di Semifinal Piala AFF, Coach Timo: Gas Pol

Putra-putrinya aktif bermain bola, dan keponakannya, Claudia Scheunemann, kini menjelma menjadi bintang muda sepak bola putri Indonesia.

Meski masih berstatus warga negara Jerman, ia mengaku dirinya telah lama “berumah” di Indonesia.

“Saya kan sudah warga permanen di Malang dan Indonesia. Ada pepatah lama, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” pungkas Timo Scheunemann.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau