Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tak Mampu Biayai Ongkos Tim Forensik, Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Tak Diotopsi

Kompas.com - 04/09/2025, 08:08 WIB
Nur Khalis,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Syifa (1), bayi perempuan yang ditemukan tewas di dalam lemari kamar indekos di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tidak menjalani otopsi. 

Alasannya, keluarga korban tidak memiliki biaya untuk membayar proses otopsi tersebut.

Padahal, Syifa diduga kuat menjadi korban kejahatan dan kasus ini kini tengah ditangani pihak kepolisian. Namun, biaya otopsi tetap dibebankan kepada keluarga.

Keluarga korban, Moh Rofiq (54) mengaku sudah dipanggil ke Kantor Polsek Kangean, Kecamatan Arjasa, pada Rabu (3/9/2025) malam untuk membicarakan rencana otopsi.

"Sudah disepakati oleh keluarga untuk tidak diotopsi, dikarenakan tidak mampu untuk menyediakan dana tim yang mau ke Kangean gitu," kata Rofiq kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2025) pagi.

Baca juga: Polisi Bantah Bayi 1 Tahun di Kangean Sumenep Dimutilasi

Hanya saja, selama berada di Polsek Kangean, keluarga juga mengaku tidak pernah diberi tahu berapa biaya otopsi yang harus disiapkan.

Semua perhitungan biaya ditentukan oleh tim dari kepolisian. "Yang menentukan (total biaya) tim dari Polda katanya, untuk apa untuk otopsi," ujar dia.

Rofiq merinci, dalam surat pernyataan yang dibuat di Polsek Kangean, memang tertulis bahwa otopsi tidak bisa dilakukan karena pihak keluarga tidak mampu membiayai transportasi tim forensik dari Polda.

Meski begitu, keluarga sebenarnya berharap otopsi tetap dilakukan agar bisa mengetahui penyebab pasti kematian Syifa.

"Seandainya biayanya tidak dibebankan ke keluarga, maunya otopsi," ucap dia.

Menurut keluarga korban, polisi berdalih cukup menggunakan hasil visum medis untuk penyelidikan.

Hal itu juga dicantumkan dalam surat pernyataan yang dibuat di kantor Polsek.

Baca juga: Bayi 1 Tahun Ditemukan Dimutilasi di Sumenep

Polisi disebut telah mengarahkan penyelidikan kepada ibu korban, yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

Dari penelusuran Kompas.com, biaya otopsi di Indonesia umumnya ditanggung oleh negara (APBN) ketika dilakukan untuk kepentingan penyidikan kepolisian atau penyelidikan pidana.

Hal itu sesuai dengan Pasal 136 dan 229 KUHAP serta Pasal 125 UU Kesehatan (UU Nomor 36 Tahun 2009).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau