Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Tebar Koin Warga Desa Coper Ponorogo dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Kompas.com - 05/09/2025, 20:15 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com – Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, kembali merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Ribuan warga berbondong-bondong mengikuti tradisi tebar koin, yang menjadi ciri khas perayaan tersebut.

Kepala Desa Coper, Damanhuri, menjelaskan bahwa tradisi tebar koin merupakan bentuk sedekah yang diturunkan oleh para leluhur.

"Tebar koin itu memang sudah tradisi turun-temurun. Tahun ini jumlah total ada Rp 25 juta koin yang disebar."

Baca juga: Warga Ponorogo Bawa 4 Karung Uang Koin Hasil Menabung Lima Tahun untuk Beli Sepeda Motor

"Dulu kegiatan ini di dalam masjid, tetapi sekarang semakin banyak warga yang ikut sehingga dilaksanakan di luar masjid," ungkap Damanhuri saat ditemui di sela-sela kegiatan pada Jumat (5/9/2025).

Damanhuri mengungkapkan bahwa tradisi ini bermula dari usaha nenek moyang mereka untuk menarik masyarakat agar mau datang ke masjid.

"Dulu, orang jarang mau ke masjid. Kemudian, untuk menarik orang-orang mau ke masjid, nenek moyang kita melakukan kenduri dan tebar koin," imbuhnya.

Selain tebar koin, warga Desa Coper juga menggelar tumpengan dan menyiapkan gunungan hasil bumi.

Mereka melakukan ziarah ke makam Kyai Ishak yang terletak di belakang masjid, dan puncak acara ditandai dengan kenduri besar.

"Seluruh warga Desa Coper membuat tumpeng. Maulid kali ini terkumpul sekitar 1.500 tumpeng yang berisi lengkap."

Baca juga: 18 Desa di 7 Kecamatan Ponorogo Rawan Kekeringan

"Setelah sebar koin, kemudian dilakukan kenduri dan dimakan bersama. Lalu sedekah bumi warga juga berebut gunungan yang berisi hasil bumi," ujar Damanhuri.

Agung (22), salah satu warga Desa Coper yang kini bekerja di Surabaya, mengaku selalu pulang kampung demi mengikuti tradisi ini.

Baginya, tebar koin bukan sekadar sedekah, tetapi juga bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

"Tradisi tebar koin bukan hanya sekadar sedekah dengan cara menebar koin, tapi kita bisa belajar bagaimana orang tua kita mencintai Nabi Muhammad SAW dengan cara bersedekah. Kita harus tetap melestarikan tradisi dari nenek moyang kita," katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau