Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ponorogo Bawa 4 Karung Uang Koin Hasil Menabung Lima Tahun untuk Beli Sepeda Motor

Kompas.com - 02/09/2025, 21:35 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com – Sunarta (51), seorang warga Desa Sendang, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, Jawa Timur, membuat heboh pada Senin (1/9/2025).

Ia membeli sepeda motor matik di sebuah diler di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Mangkujayan, Kabupaten Ponorogo.

Sunarta membawa empat karung uang koin hasil tabungan anaknya. Sang anak menabung selama lima tahun.

Dalam pesan singkat yang diterima pada Selasa (2/9/2025), Sunarta menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan hasil tabungan anaknya, Nafa, yang saat ini duduk di kelas III SD.

"Uang ini hasil tabungan anak saya yang saya tambahi juga," ujarnya.

Baca juga: Bayar PBB-P2 dari Rp 300.000 Jadi Rp 1,2 Juta, Warga Jombang Protes, Bayar Pajak Pakai Uang Koin

Sunarta menceritakan bahwa Nafa telah menabung sejak masih di taman kanak-kanak (TK) dengan menyisihkan sebagian uang jajan yang diterimanya.

Setiap hari, Nafa mendapatkan uang jajan sebesar Rp 2.000, di mana Rp 500 digunakan untuk membeli jajan dan sisanya, Rp 1.500, ditabung.

Kebiasaan menabung ini terus berlanjut hingga Nafa bersekolah di SD, di mana uang jajan yang diterimanya meningkat menjadi Rp 5.000.

"Bahkan uang angpau Lebaran pun ikut disimpan di tabungan oleh anak saya," kata Sunarta.

Untuk mendukung kebiasaan menabung anaknya, Sunarta menukarkan uang kertas menjadi koin.

Setelah lima tahun menabung, Nafa berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 20 juta dalam bentuk koin.

"Selama lima tahun, tabungan uang koin itu memenuhi empat galon air minum besar. Semua koin itulah yang akhirnya dipakai untuk membeli motor matik sebagai hadiah ulang tahun Nafa," ujarnya.

Baca juga: Kesal Diberi Recehan, Pak Ogah di Penjaringan Lemparkan Uang Koin ke Mobil

Uang koin yang dibawa Sunarta ke diler terdiri dari empat karung dan satu kardus, dengan total mencapai Rp 20.400.000.

"Ini memang saya belikan, tapi saya tidak izinkan untuk mengendarai sebelum umurnya cukup. Sementara ini untuk mengantar berangkat sekolah dan pulang sekolah," tambahnya.

Halimah, salah satu karyawan diler yang berada di Jalan Urip Sumoharjo, mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk menghitung jumlah uang koin yang dibawa Sunarta.

"Butuh waktu dua jam lebih untuk menghitung, padahal ada tujuh karyawan diler yang ikut menghitung jumlah uang koin." 

"Total ada empat kali kalau di diler sini ada orang beli pakai uang receh. Ya kami terima," katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Surabaya
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Surabaya
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau