LUMAJANG, KOMPAS.com - Polres Lumajang hanya menetapkan 1 tersangka penjual minuman keras saat karnaval sound horeg di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Padahal, malam saat gelaran karnaval sound horeg pada Sabtu (6/9/2025) itu, Kepala Desa Bades, Sahid, menangkap 4 penjual minuman keras dan menyerahkannya ke polisi.
Baca juga: Kades di Lumajang Mengamuk dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Sebelumnya, Kepala Desa Bades Sahid mengamuk dan menangkap 4 orang penjual minuman keras saat acara karnaval di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengatakan, satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah FA, warga Kabupaten Lumajang.
"Benar Polsek Pasirian menerima penyerahan penjual miras, setelah dilakukan penyelidikan satu orang ditetapkan sebagai tersangka atas nama FA, warga Lumajang," kata Untoro, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Untoro menambahkan, polisi menyita sebanyak 38 botol minuman keras jenis arak sebagai barang bukti.
Menurutnya, kasus penjualan minuman keras saat ini masih ditangani Satuan Samapta Bhayangkara (SatSabhara) Polres Lumajang.
Sebab, FA hanya dijerat dengan tindak pidana ringan (tipiring) dan disangkakan Perda Nomor 10 Tahun 1980 dengan ancaman kurungan paling lama 3 bulan.
"Sekarang penanganannya di SatSabhara karena tipiring, pasal yang disangkakan perda TK II nomor 10 tahun 1980 pasal 2," jelasnya.
Baca juga: Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Untoro mengimbau, warga yang melihat penjual minuman keras agar melaporkannya ke polisi.
Pelaporan bisa melalui Polsek terdekat atau menghubungi call center di nomor 110 atau mengirim pesan WhatsApp ke nomor 0811-333-999-66.
Selain itu, Untoro juga meminta para orang tua untuk tetap mengawasi anak-anaknya saat menonton karnaval agar tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
"Imbauan masyarakat yang melihat ada yang menjual miras untuk menghubungi polisi, warga yang anaknya nonton karnaval untuk waspada dan diawasi agar anak-anaknya tidak sampai terjerumus mengkonsumsi minuman keras," imbaunya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini