KOMPAS.com - Museum Saka yang terletak di kawasan Jimbaran, Bali, resmi masuk dalam daftar Museum Terindah di Dunia 2025 versi Prix Versailles.
Pengumuman ini disampaikan pada 5 Mei 2025, bertepatan dengan peluncuran edisi ke-11 Prix Versailles, ajang penghargaan arsitektur bergengsi yang menyoroti karya-karya arsitektural baru atau hasil renovasi dari berbagai belahan dunia.
Prix Versailles adalah penghargaan global yang diberikan kepada bangunan-bangunan yang dinilai memiliki nilai arsitektural tinggi dan mencerminkan keberlanjutan cerdas.
Dalam edisi tahun ini, tujuh museum dari berbagai kawasan — Asia, Amerika, Eropa, hingga Timur Tengah — dipilih sebagai Museum Terindah di Dunia 2025.
Baca juga: Mau Tur Museum Vatikan hingga ke Kapel Sistina? Segini Harganya
Tiga di antaranya akan menerima gelar tambahan berupa World Title – Prix Versailles untuk kategori Interior atau Exterior pada bulan Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal Prix Versailles, Jérôme Gouadain, menekankan bahwa daftar ini tidak hanya menyoroti pencapaian arsitektural, tetapi juga makna mendalam dari museum-museum tersebut bagi masyarakat global. Ia menyatakan:
“Dengan membangun suasana khas yang disesuaikan dengan misi setiap tempat, museum-museum ini menyuguhkan pengalaman unik kepada pengunjungnya, mendorong mereka untuk membuka pikiran, baik ke luar maupun ke dalam.” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip pada Sabtu (17/5/2025).
Baca juga: Sejarah Museum Dewantara, Rumah Ki Hadjar Dewantara hingga Koleksinya
Berikut tujuh museum yang masuk dalam Daftar Museum Terindah di Dunia 2025 versi Prix Versailles:
1. Grand Palais – Paris, Prancis
Dibangun untuk Pameran Paris 1900 oleh arsitek Charles Girault, Grand Palais merupakan permata kota Paris yang kini tampil baru berkat restorasi besar-besaran oleh Chatillon Architectes. Dengan atap kaca seluas 17.500 m² dan galeri atas yang dipertahankan, bangunan ini menjadi tempat pertemuan antara seni, inovasi, dan pengalaman imersif.
2. Saka Museum – Bali, Indonesia
Berlokasi di dalam kompleks hotel Ayana Bali, Museum Saka dirancang oleh Mitsubishi Jisho Design dengan filosofi Giri Segara—keseimbangan antara gunung dan laut. Atap miring dan kolam reflektif mencerminkan hubungan spiritual dan perubahan hidup, sekaligus menyatu dengan tradisi Bali seperti perayaan Nyepi.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Solo dari Museum hingga Taman, Kunjungi Saat Libur Paskah