Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL

Kompas.com - 07/06/2025, 12:01 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Antara

KOMPAs.com – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membentuk tim khusus untuk menangani kemacetan yang kerap terjadi di kawasan wisata Puncak.

Langkah ini diambil sebagai upaya konkret mengurai kepadatan lalu lintas yang semakin mengganggu aktivitas warga dan wisatawan.

“Tim penanganan kemacetan jalur Puncak sudah kami bentuk, dan saat ini tengah melakukan survei hingga penanganan lapangan. Tim ini diketuai oleh wakil bupati,” ujar Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam keterangannya di Cibinong, Kamis.

Baca juga: Saat Para Ibu asal Bogor Ajak Anak Berwisata Naik KRL Baru

Penyebab kemacetan di jalur Puncak Bogor

Menurut Rudy, salah satu penyebab utama kemacetan di kawasan Puncak adalah banyaknya persimpangan jalan yang sempit dan perlu pelebaran.

Selain itu, keberadaan bangunan liar dan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalur turut memperparah kondisi lalu lintas.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto, menjelaskan hasil survei lapangan yang dilakukan tim, termasuk sejumlah rekomendasi teknis.

Pelebaran dan penertiban di jalur Puncak Bogor

Di antaranya adalah pelebaran lajur kiri (arah Puncak) hingga lima meter di depan rumah bernomor 561, yang berada di seberang area pemasaran Vimalla Hills.

Lokasi ini berada di atas lahan milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Radius tikungan di Gerbang Desa Gadog juga perlu diperlebar untuk meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas,” tambah Bayu.

Baca juga: Hari Jadi Bogor ke-543, Ini Daftar Promo Wisata dan Kuliner

Di titik lain, seperti Simpang Pasir Muncang, ditemukan lima bangunan liar yang berdiri di atas ruang milik jalan (Rumija).

Dishub merekomendasikan agar bangunan tersebut segera ditertibkan karena mengganggu arus lalu lintas.

Temuan serupa terdapat di Jalan Pasir Angin. Meski lebar mulut simpang mencapai 16 meter, akses masuk yang curam serta penyempitan jalan dari enam meter menjadi empat meter menimbulkan potensi kemacetan. Ditambah lagi dengan keberadaan PKL yang memakan bahu jalan.

Rekayasa lalu lintas berupa satu arah atau one way dari arah Puncak menuju Km 48+200 Exit Gerbang Tol (GT) Jagorawi atau selepas Simpang Gadog, Jalan Ciawi, Sabtu (31/5/2025) siang.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Rekayasa lalu lintas berupa satu arah atau one way dari arah Puncak menuju Km 48+200 Exit Gerbang Tol (GT) Jagorawi atau selepas Simpang Gadog, Jalan Ciawi, Sabtu (31/5/2025) siang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dishub mengusulkan penghapusan trotoar di sekitar mulut simpang Pasir Angin guna mendukung pelebaran jalan.

Selain itu, pelebaran juga disarankan dilakukan di simpang dekat Masjid Nurul Huda hingga delapan meter, serta di Jalan Pusdik Polri dari lima menjadi delapan meter.

“Selain pelebaran, bangunan liar di sekitar simpang Jalan Pusdik Polri juga perlu ditertibkan agar tidak menjadi hambatan samping,” kata Bayu.

Baca juga: Promo Tiket DAMRI Potongan Rp 45.000 Tujuan Bogor, Catat Tanggalnya

Upaya ini merupakan bagian dari program penataan kawasan Puncak yang dikenal sebagai destinasi wisata favorit, namun sering mengalami kemacetan parah terutama saat akhir pekan dan musim liburan.

Pemerintah Kabupaten Bogor berharap, melalui pembentukan tim dan pelaksanaan rekomendasi ini, kemacetan di jalur Puncak dapat berkurang secara signifikan, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jalan maupun wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kelahiran 'Si Kucing Beruang' di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Kelahiran "Si Kucing Beruang" di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Travel News
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Travel News
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Travel Ideas
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
Travel Ideas
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Travel News
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Travelpedia
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Travel News
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
Travel News
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
Travel News
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
Travel Ideas
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Travel News
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
Travelpedia
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Travel News
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Travel News
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau