Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gedung Sate yang Dedi Mulyadi Minta Jangan Disentuh Saat Demo

Kompas.com - 31/08/2025, 12:01 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com Unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (29/8/2025), sempat diwarnai ketegangan. Massa bahkan mencoba membakar gedung DPRD menggunakan bom molotov.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun langsung menemui para pengunjuk rasa untuk meredakan suasana.

Dengan wajah belepotan pasta gigi sebagai antisipasi gas air mata, kehadirannya disambut riang oleh massa. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan agar Gedung Sate yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi aksi tidak disentuh.

Baca juga: Dedi Mulyadi Imbau Warga Jabar Kendalikan Emosi: Jangan Rusak Fasilitas Umum

“Saya minta jangan menyentuh Gedung Sate,” ujar Dedi dilansir dari Tribunnews (29/8/2025).

Permintaan itu bukan tanpa alasan. Gedung Sate bukan hanya sekadar kantor Gubernur Jawa Barat, melainkan juga pusat pemerintahan provinsi dan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki nilai monumental bagi masyarakat Indonesia.

Sejarah Gedung Sate

Gedung Sate dibangun pada masa kolonial Belanda sebagai bagian dari rencana besar pembangunan Pusat Instansi Pemerintah (Gouvernement Bedrijven) di Kota Bandung.

Pembangunannya dirancang oleh Kolonel Geni V.L. Slors bersama arsitek J. Gerber pada awal abad ke-20. Lokasi pembangunan dipilih di lahan seluas 27.000 meter persegi yang terbentang lurus ke arah Gunung Tangkuban Parahu.

Rencana awalnya, kawasan tersebut akan menampung berbagai departemen pemerintahan Hindia Belanda, mulai dari Departemen Pekerjaan Umum, Kehakiman, Keuangan, Pendidikan, hingga Mahkamah Agung.

Namun, dari seluruh rancangan hanya beberapa gedung yang berhasil diselesaikan, termasuk Gedung Departemen Pekerjaan Umum yang kini dikenal sebagai Gedung Sate.

Baca juga: Geruduk Gedung Sate, Pelaku Wisata: Cabut Larangan Study Tour Dedi Mulyadi!

Arsitektur bangunan ini unik karena memadukan gaya Eropa dan Asia. Jendela mengambil inspirasi dari gaya Moorish Spanyol, fasad bangunan dipengaruhi Renaisans Italia, sementara menaranya bergaya pura Bali atau pagoda Thailand.

Ciri khas yang paling dikenal adalah ornamen berbentuk tusuk sate di puncak menara, sehingga masyarakat menyebutnya Gedung Sate.

Peristiwa heroik di Gedung Sate

Gedung Sate juga mencatat sejarah penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah Proklamasi 1945, para pemuda Departemen Pekerjaan Umum (PU) mengambil alih gedung ini dari tangan Jepang.

Pada 3 Desember 1945, pasukan Sekutu dan Belanda menyerbu Gedung Sate. Meski persenjataan mereka jauh lebih modern, para pemuda PU berjuang mati-matian mempertahankannya.

Tampak depan Gedung SateKompas.com/Zeta Zahid Yassa Tampak depan Gedung Sate

Pertempuran berlangsung tiga jam hingga akhirnya tujuh pemuda gugur dan dinyatakan hilang, sementara lainnya terluka.

Untuk mengenang jasa mereka, sebuah tugu peringatan didirikan di halaman Gedung Sate. Pada 3 Desember 1951, ketujuh pemuda tersebut dianugerahi gelar “Pemuda yang Berjasa” oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ukar Bratakusuma.

Kini, Gedung Sate berfungsi sebagai kantor Gubernur Jawa Barat sekaligus menjadi ikon Kota Bandung.

Baca juga: Sejarah Singkat Pemberian Nama Gedung Sate

Di dalamnya juga terdapat Museum Gedung Sate yang menyimpan berbagai informasi sejarah serta difungsikan untuk kegiatan pemerintahan dan budaya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau