KOMPAS.com - Ketua Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Prof Eduart Wolok mengungkapkan jika kecurangan UTBK SNBT 2025 juga melibatkan orang dalam.
Seperti yang dibongkar panitia SNPMB saat ini, di Universitas Jember (Unej) melibatkan seorang pegawai yang memanfaatkan momen UTBK SNBT 2025.
Oknum tersebut, ketahuan memasang perangkat sebagai proxy untuk menghubungkan PC peserta dengan jaringan internal.
Temuan ini berawal dari tim Pusat UTBK Unej, yang menemukan perangkat proxy yang disembunyikan dalam kardus printer di atas lemari.
"Ini kecurangan yang terstruktur!" geram Prof Eduart Wolok, dilansir dari konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube SNPMB ID dikutip Rabu (30/4/2025).
Ia menegaskan sanksi atau hukuman berlaku rata dan adil baik kepada peserta UTBK yang curang, joki UTBK dan pihak internal kampus yang terlibat.
Baca juga: Siswa yang Pilih Jurusan Kedokteran Banyak Pakai Joki UTBK SNBT
"Untuk pihak internal kampus, yang terlibat jelas dipecat. Apakah akan terkena hukuman pidana, kami serahkan ke polisi," ungkapnya.
Ia menerangkan, ada 13 Pusat UTBK dilaporkan telah terjadi kecurangan dengan melibatkan 50 peserta dan 10 joki.
Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) bakal dilaksanakan sampai 5 Mei. Namun, Prof Eduart sudah mengungkap apa saja modus baru dalam kecurangan ini.
1. Mengambil soal dengan berbagai macam cara:
"Ternyata ada alatnya yang tidak terlacak metal detector. Namun berhasil diketahui dari pengawasan terketat, kami cek memang ada kecurangan. Misalnya memasang hp, dan lainnya," kata Eduart.
2. Menggantikan peserta mengerjakan ujian di dalam ruangan atau (joki)
3. Memberikan jawaban ke peserta yang sedang berada di ruang ujian
Baca juga: Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki
Misalnya, memasang alat di badan peserta sebagai receiver atau juga transmitter untuk komunikasi transfer jawaban.
"Ada keterlibatan orang dalam, dan sudah dikantongi identitasnya," tegasnya.