Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikti Minta Mahasiswa Mengabdi Ke Masyarakat, Jangan Banyak Berpolitik

Kompas.com - 30/04/2025, 14:20 WIB
Yovie Given Nata Widjaja,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) meminta mahasiswa, khususnya mereka yang tergabung ke dalam organisasi kemahasiswaan (ormawa), untuk mengabdikan diri lebih dalam lagi ke masyarakat.

Menurut Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Berry Juliandi, mahasiswa lebih baik mengurangi kegiatan aktivisme yang berbau politik.

Dia menjelaskan bahwa selama ini Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) berhasil menjadikan mahasiswa bukan hanya sebagai pembelajar, melainkan juga pemberdaya masyarakat.

“Program PPK Ormawa telah terbukti tidak hanya menjadikan mahasiswa sebagai pembelajar, tapi juga sebagai pemberdaya yang berdampak kepada masyarakat dan bisa menghidupkan nilai gotong royong dan kepemimpinan sosial dari para pimpinan-pimpinan organisasi kemahasiswaaan,” ujar Berry di Gedung D Kemendiktisaintek dalam acara Ngopi Bareng Kemendiktisaintek bersama jurnalis, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: BEM SI Ungkap Alasan Gelar Demo Tolak RUU TNI di DPR

Ia menjelaskan bahwa program PPK Ormawa ini diperuntukkan organisasi kemahasiswaan untuk merancang program pengabdian yang berbasis kebutuhan masyarakat.

“Harapannya mereka tidak hanya memikirkan aksi, memikirkan politik, tapi juga bagaimana nih peran mereka sebagai calon seorang pemimpin betul-betul memiliki dampak ke masyarakat,” jelasnya.

Mahasiswa jangan hanya cari pekerjaan, tapi buka lapangan pekerjaan

Berry juga berharap mahasiswa tidak terus mencari lapangan, tetapi sebaliknya, mereka harus bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan.

“Inilah dampak nyata dari kampus berdampak bagi dunia usaha dan dunia industri,” jelas Berry

Menurut Berry, mahasiswa bisa dilibatkan dalam membangun masa depan Indonesia, khususnya dalam kebangkitan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa Kemendiktisaintek sangat ingin menumbuhkan wirausaha muda dan inovator yang bisa berdampak untuk dunia industri.

“Kebangkitan ekonomi ini tidak bisa kita harapkan hanya dari lapangan pekerjaan yang sudah ada, tapi harus dari penciptaan lapangan pekerjaan baru dari para wira usaha muda,” ujarnya.

Baca juga: Peneliti UI: Ojol Jadi Buffer di Tengah Sulitnya Lapangan Pekerjaan

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyediakan program Pembinaan Mahasiswa Wira Usaha atau P2W guna mencetak generasi muda yang mandiri secara ekonomi. Nantinya mahasiswa akan diberikan ruang untuk mengembangkan usaha mereka dan juga produk-produk lokal yang mencerminkan kearifan budaya.

“Jadi sekarang ini sudah banyak dibuat usaha dari mahasiswa yang menjadi tulang punggung kemandirian ekonomi dari kampus ataupun dari masyarakat di sekitar. Nah, mudah-mudahan dengan adanya program ini, tercipta inkubator kewirausahaan yang membina mahasiswa,” lanjutnya.

Kampus diharapkan jadi gudang solusi persoalan masyarakat

Hal penting yang harus ada dari PPK ormawa adalah keberlanjutan dari program tersebut setelah pendanaan dari pemerintah berakhir.

Artinya, program yang dibuat oleh mahasiswa dengan menggunakan dana pemerintah harus bisa berdiri secara mandiri setelah pendanaan pemerintah berakhir.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi menginginkan kampus menjadi aktor pembangunan negara. Ia menegaskan bahwa kampus harus bisa menjadi gudang solusi terhadap persoalan masyarakat.

Baca juga: Wapres Gibran Yakin AI Bisa Bantu Tangani Masalah Mudik dan Banjir

“Ya mungkin terkesannya abstrak, tapi ini sangat-sangat nyata sebetulnya. Kita ingin kampus menjadi aktor-aktor pembangunan. Menjadi gudang solusi terhadap persoalan masyarakat,” jelas Munadi.

Ia berharap mahasiswa dan kampus bisa menyelesaikan masalah lapangan kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan, tengkes/stunting, dan persoalan mendasar lainnya di Indonesia.

“Nah, kalau kampus-kampus ini juga sebetulnya mengarah pada penyelesaian persoalan-persoalan itu, kita bisa bayangkan ya, begitu luasnya wilayah Indonesia, tapi dengan sumber daya, dengan memobilisasi kampus-kampus ini, tentu penyelesaian persoalan-persoalan bisa kita percepat, menurut saya,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau