Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda

Kompas.com - 07/06/2025, 18:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Perayaan Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momentum istimewa Yayasan Solidaritas Bina Insan Kamil (Yasbil).

Tidak hanya berhasil menyalurkan 200 ekor sapi kurban, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, Yasbil menunjukkan program kurban ini menjadi bagian integral dari misi mereka yang lebih besar: membentuk generasi muda berdaya aktif berkontribusi bagi masyarakat.

Yayasan Solidaritas Bina Insan Kamil atau Yasbil sendiri merupakan organisasi nirlaba yang berdedikasi membangun generasi muda Indonesia cerdas dan bermartabat melalui pendidikan dan pengembangan diri yang komprehensif holistik dan komprehensif.

Ketua Koordinator Program Kurban Yasbil, Benny Wahyudi, mengungkapkan rasa syukur atas peningkatan jumlah hewan kurban signifikan. Tahun ini Yasbil bahkan berhasil melibatkan donatur dari berbagai negara, di antaranya dari Amerika dan Jerman.

"Alhamdulillah, amanah kurban yang kami terima tahun ini melonjak menjadi 200 ekor sapi. Ini adalah bukti nyata kepercayaan masyarakat dan semangat berbagi yang tak luntur, bahkan di tengah tantangan ekonomi," ungkap Benny, Jumat (6/6/2025).

Daging kurban langsung disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan ke berbagai kota seperti Depok, Tangerang Selatan, Bogor dan sekitarnya, serta kota di luar Jawa seperti di Medan, Pekanbaru, hingga Lombok, serta berbagai kota kecil lain.

Namun, di balik angka tersebut, Yasbil menyuguhkan kisah lebih mendalam tentang keberlanjutan dampak sosial.

Dari Penerima Beasiswa Menjadi Agen Kebaikan

Salah satu 'sudut pandang' menarik dari kegiatan Yasbil kali ini adalah keterlibatan para penerima beasiswa dalam berbagai program sosial yayasan, termasuk pendistribusian daging kurban.

Beberapa program beasiswa diinisiasi Yasbil meliputi: Beasiswa Anak Nusantara dan Beasiswa Anak Teladan Indonesia (jenjang SMP dan SMA), Beasiswa Pendidikan Yasbil (jenjang perguruan tinggi), Beasiswa Generasi Harapan Yasbil  (siswa gap year yang ingin melanjutkan kuliah dalam atau luar negeri, hingga Beasiswa Generasi Harapan YASBIL Luar Negeri (Mahasiswa S1 yang ingin kuliah di luar negeri).

Yayasan ini tidak hanya memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai integritas, kepedulian sosial, dan keberlanjutan.

Mereka yang dulunya adalah mutiara bangsa dengan keterbatasan ekonomi namun berprestasi, kini menjadi sukarelawan aktif.

Misal, Program Beasiswa Pendidikan dan Kepemimpinan Yasbil, mewajibkan para penerima beasiswa untuk tinggal di asrama dan berperan sebagai pembina atau "kakak asuh". Kewajiban ini bukan sekadar formalitas, melainkan jalur pengabdian yang membentuk karakter dan menumbuhkan kepedulian sosial.

"Keterlibatan mereka (penerima beasiswa) dalam kegiatan seperti kurban ini sangat penting. Mereka tidak hanya merasakan manfaat dari bantuan pendidikan, tetapi juga belajar langsung tentang empati, solidaritas, dan bagaimana mengaplikasikan ilmu untuk masyarakat," jelas Benny.

 

Ini menciptakan sebuah "lingkaran kebaikan", di mana individu yang diberdayakan turut memberdayakan orang lain.

Misi Holistik, Pendidikan Berpadu Aksi Kemanusiaan

Selain beasiswa, yayasan ini secara rutin memberikan dukungan bulanan kepada 40 panti asuhan, membagikan tas kepada anak yatim dan dhuafa, menyediakan hidangan buka puasa dan sahur selama Ramadan, serta membantu korban bencana alam.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau