JAKARTA, KOMPAS.com - Dony Oskaria ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per Jumat (19/9/2025).
Sebelum menggantikan Erick Thohir sang Menteri BUMN, Dony merupakan Wakil Menteri (Wamen) BUMN.
Pria asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini melalui perjalanan panjang untuk sampai mendapatkan jabatan Wamen.
Ia pernah tidak menamatkan kuliah di Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat. Namun, pada akhirnya ia mempunyai dua gelar pendidikan. Bagaimana latar belakang pendidikannya?
Baca juga: Pendidikan Gibran Rakabuming: SD-SMP di Solo, Lanjut SMA ke Luar Negeri
Berbeda dari anak seusianya kala itu, Dony baru masuk SD saat usia 8 tahun.
"Masuk SD saat berusia 8 tahun karena tangan saya bisa mencapai telinga saat berumur 8 tahun itu,” kata Dony sambil berkelakar saat membagikan kisah perjuangannya di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, dilansir Kompas.com.
Kelas 6 SD ia pindah ke Padang mengikuti kakeknya lalu bersekolah di SMPN 7.
Dony lantas pindah ke Jakarta dan melanjutkan sekolah di SMPN 75 Kebon Jeruk. Saat SMA ia masuk ke sekolah unggulan di Jakarta, SMAN 78.
Baca juga: Pendidikan Kepala Staf Kepresidenan Baru M Qodari, Peneliti Bergelar Doktor dari UGM
Selepas SMA ia kembali ke Sumatera Barat. Pada 1989 ia menjadi mahasiswa Universitas Andalas jurusan Akuntansi namun tidak lulus.
“Saya kuliah di Akuntansi Unand. Hanya setahun. Saat kuliah, apa yang dipelajari sudah saya pelajari. Saya lihat pelajaran berikutnya ternyata juga sudah saya kuasai,” ujarnya.
Walaupun tak berakhir menjadi wisudawan Unand, Dony mengaku tetap merasa memiliki ikatan kuat dengan kampus tersebut.
Ia memilih meneruskan kuliah di Universitas Padjajaran Bandung jurusan Hubungan Internasional hingga tamat.
Tak sampai di situ saja, Dony kuliah S2 di Asian Institute of Management, Filipina hingga menggengam gelar MBA.
Baca juga: 8 Program Pendidikan yang Tidak Terdanai di 2026, Ada Tunjangan Guru Non-ASN
Karier Dony dijajaki dari bawah dengan menjadi petugas call center Bank Universal hingga bisa menjabat sebagai kepala divisi.
Pada 2004, ia mulai berkarier di Bank Mega dan terus menanjak hingga dipercaya memimpin beberapa perusahaan di bawah naungan CT Corp.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia, Komisaris Citilink, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, serta menjadi anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang