KOMPAS.com - Sepuluh siswa SMA Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, lolos sebagai finalis dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kompetisi ini diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada tanggal 6 hingga 12 Oktober 2025, dan menarik partisipasi ribuan siswa berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia.
Dari kesepuluh perwakilan yang berhasil mencapai babak final, lima di antaranya sukses menyumbangkan medali dan penghargaan di tingkat nasional untuk SMA Kharisma Bangsa.
Mereka adalah:
Kepala SMA Kharisma Bangsa, M. Budiawan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam terhadap para siswa dan guru pembimbing yang telah berjuang sejak tahap seleksi tingkat kota hingga nasional.
Budiawan menegaskan, capaian ini tidak hanya menegaskan kualitas akademik dan semangat kompetitif siswa Kharisma Bangsa, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan sekolah dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis research, inquiry, dan problem-solving.
Penerapan pembelajaran berbasis research, inquiry, dan problem-solving, jelas Budiawan, menjadi fondasi utama karena pendekatan ini menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemandirian siswa dalam proses belajar.
"Sekolah tidak hanya menekankan pada pemahaman konsep, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk meneliti, menganalisis, serta merumuskan solusi terhadap persoalan nyata di lingkungan mereka," jelasnya.
Melalui inquiry-based learning, siswa didorong untuk aktif bertanya, bereksperimen, dan menarik kesimpulan secara mandiri, sedangkan problem-solving learning menumbuhkan pola pikir yang logis, sistematis, dan kolaboratif.
Baca juga: Profil MAN 2 Kota Malang, Raih Medali Emas Olimpiade Terbanyak OSN 2025
Beragam aktivitas seperti proyek penelitian, eksperimen sains, hingga tantangan lintas bidang membantu siswa mengasah keterampilan abad ke-21 seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, dan literasi digital.
"Dengan demikian, pembelajaran berbasis riset, inkuiri, dan pemecahan masalah tidak hanya menjadi strategi pengajaran, tetapi telah menjadi filosofi inti sekolah dalam membentuk pelajar yang reflektif, inovatif, dan siap bersaing di kancah global," jelas Budiawan.
Lima dari sepuluh siswa SMA Kharisma Bangsayang lolos finalis OSN 2025 berhasil meraih medali dari berbagai bidang.Lebih jauh Kepala SMA Kharisma Bangsa juga menyampaikan, sekolah juga secara konsisten memberikan dukungan penuh dan fasilitasi persiapan kompetisi melalui Tim Olimpiade Sekolah Kharisma Bangsa (TOSKA) yang bekerja sama dengan EduOS.
Melalui program ini, siswa mendapat pembinaan intensif dari para tutor berpengalaman di berbagai bidang sains. “Melalui TOSKA, siswa kami tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga dibimbing untuk berpikir kritis, meneliti, dan berinovasi dalam memecahkan masalah,” tambah Budiawan.
Dalam TOSKA, guru pembimbing memegang peran krusial. "Peran guru pembimbing memiliki arti yang sangat penting sebagai pendamping akademik sekaligus sumber inspirasi bagi siswa," ungkapnya.