Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Brawijaya Sediakan Beasiswa untuk Dokter Asal Palestina

Kompas.com - 29/10/2025, 09:01 WIB
Melvina Tionardus,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) Malang terus menyediakan beasiswa bagi dokter asal Palestina untuk melanjutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran.

Universitas Brawijaya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI, Muhammad Djazuli Ambari, M.Si., mengungkapkan program ini merupakan dukungan terhadap tenaga medis Palestina yang kehilangan kesempatan pendidikan akibat hancurnya fasilitas kampus di Gaza.

“Beasiswa ini ditujukan bagi dokter-dokter Palestina yang kesulitan untuk melanjutkan pendidikan. Untuk tahap awal ini kami masih memproses satu orang, dan insyaAllah akan menyusul lainnya hingga total lima orang,” ujar Djazuli pada Senin (27/10/2025), dilansir situs UB.

Baca juga: 5 Beasiswa S1-S3 Bergengsi di Negara Maju, Ada Tunjangan Rp 330 Juta Per Tahun

Komponen beasiswa yang diberikan

Beasiswa meliputi biaya pendidikan, biaya matrikulasi, biaya tempat tinggal, biaya KITAS, biaya kursus Bahasa Indonesia, dan asuransi kesehatan selama masa studi.

Biaya pendidikan akan ditanggung UB, sementara biaya kebutuhan hidup didukung oleh donasi masyarakat Indonesia yang dihimpun oleh BSMI.

Setelah menyelesaikan pendidikan, para penerima beasiswa dapat kembali ke Gaza untuk mengabdi.

Ketua UB-Palestine Solidarity, Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes., Sp.ParK menuturkan bahwa inisiatif pemberian beasiswa ini adalah bagian dari komitmen Universitas Brawijaya dalam misi kemanusiaan global.

“Beasiswa ini bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi juga simbol persaudaraan antarbangsa. Pendidikan diyakini mampu menjadi jembatan kemanusiaan lintas batas,” ungkapnya.

Baca juga: SMA Kemala Taruna Bhayangkara 2026 Dibuka, Ada Beasiswa Full dari Polri

Dokter pertama penerima beasiswa ini ialah adalah dokter Reema Balousha, yang hadir dalam acara penandatanganan kerja sama tersebut.

Universitas Indonesia menempati posisi teratas fakultas kedokteran terbaik di Indonesia versi EduRank 2025, diikuti oleh UNAIR dan UGM berdasarkan kinerja riset dan publikasi ilmiah.Freepik/senivpetro Universitas Indonesia menempati posisi teratas fakultas kedokteran terbaik di Indonesia versi EduRank 2025, diikuti oleh UNAIR dan UGM berdasarkan kinerja riset dan publikasi ilmiah.

Penerima beasiswa jalani pelatihan bahasa Indonesia

Penerima beasiswa akan menjalani pelatihan bahasa Indonesia selama enam bulan sebelum memulai studi spesialis, yang dijadwalkan dimulai pada Juni 2026 mendatang.

Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., mengapresiasi dan mendukung kolaborasi ini.

“UB berkomitmen untuk berkontribusi dalam bidang kemanusiaan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga bagi masyarakat dunia, termasuk Palestina. Semoga kerjasama ini membawa manfaat bagi kemanusiaan,” tuturnya.

Rektor berharap kerjasama beasiswa antara UB dan BSMI dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi Palestina.

Baca juga: Beasiswa PPTI BCA 2026 Batch 2 Segera Buka, Ada Uang Saku dan Peluang Kerja

Selain melalui Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya juga memberikan dukungan penuh lewat Fakultas Ilmu Budaya, Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, serta Kementerian Kesehatan RI.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau