LANSING, KOMPAS.com - Seorang ayah di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, menuntut pihak sekolah 1 juta dollar AS (Rp 14,2 miliar) karena memotong rambut putrinya tanpa izin.
Gugatan dari orangtua bernama Jimmy Hoffmeyer itu mengatakan, hak konstitusional putrinya yang ras campuran telah dilanggar, dan dia juga menarik putrinya keluar dari sekolah.
Penyelidikan oleh distrik sekolah pada Juli menyimpulkan meski guru telah melanggar kebijakan sekolah, pengajar perempuan itu tidak bertindak dengan bias rasial.
Baca juga: Ibu Ini Cukur Rambut Anaknya ala Bapak-bapak agar Tidak Keluyuran Saat Pandemi
Guru kemudian ditegur tetapi diizinkan untuk tetap bekerja di Sekolah Dasar Ganiard di Mount Pleasant.
Jimmy Hoffmeyer mengatakan kepada Associated Press pada April, putrinya yaitu Jurnee suatu hari pulang ke rumah dengan sebagian besar rambut di satu sisi kepalanya dicukur.
Teman sekelas Jurnee menggunakan gunting untuk memotong rambut keriting panjang gadis cilik itu di bus sekolah, kata Hoffmeyer dikutip dari BBC, Jumat (17/9/2021).
Dua hari kemudian, Jurnee pulang lagi dari sekolah dengan rambut di sisi lain kepalanya dicukur.
Padahal, Jurnee sudah dibawa ke penata rambut agar dipotong asimetris untuk menyamarkan perbedaan panjangnya.