Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Air Beku Terdeteksi di Gunung Tertinggi Planet Mars

Kompas.com - 11/06/2024, 14:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber ABC News

KOMPAS.com - Peneliti planet mengumumkan sebuah penemuan besar dari Planet Mars pada Senin (10/6/2024), yakni bercak air beku yang setara dengan 60 kolam renang ukuran 50x25 meter.

Dikutip dari ABC News pada Selasa (11/6/2024), lapisan es air yang tipis namun tersebar luas ditemukan di atas tiga gunung berapi Tharsis di Mars.

Yakni yang terletak di dataran tinggi di ekuator planet tersebut, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.

Baca juga: NASA Konfirmasi Adanya Sedimen Danau Kuno di Mars

Gunung berapi Tharsis, rangkaian 12 puncak besar adalah gunung berapi tertinggi di tata surya kita, menurut penelitian tersebut, yang mencatat bahwa embun beku air ditemukan di gunung berapi Olympus, Arsia Ascraeus Mons, dan Ceraunius Tholus.

"Para peneliti menghitung bahwa embun beku tersebut menyebabkan setidaknya 150.000 ton air yang berpindah antara permukaan dan atmosfer setiap hari selama musim dingin," para peneliti dari Brown University melaporkan dalam siaran persnya pada hari Senin.

"Itu setara dengan sekitar 60 ton air di kolam renang Olimpiade (50x25)," jelasnya.

Misi ExoMars dan Mars Express Badan Antariksa Eropa yang mengorbit planet ini menangkap lebih dari 30.000 gambar embun beku air, yang kemudian dianalisis oleh tim peneliti internasional, menurut penelitian tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa lapisan tipis es menurut penelitian tersebut tebalnya kira-kira seperseratus milimeter atau kira-kira selebar rambut manusia terbentuk saat matahari terbit dan kemudian menguap pada siang hari.

"Kami pikir tidak mungkin embun beku terbentuk di sekitar ekuator Mars, karena campuran sinar matahari dan atmosfer yang tipis membuat suhu pada siang hari relatif tinggi baik di permukaan maupun di puncak gunung," terang Adomas Valantinas, peneliti postdoctoral di Brown University yang memimpin penelitian tersebut, dalam siaran pers.

"Tidak seperti yang kita lihat di Bumi, di mana kita mungkin akan melihatnya dan puncak yang sangat dingin," imbuh dia.

Para peneliti berhipotesis bahwa sirkulasi udara di atas kaldera menciptakan iklim mikro unik yang memungkinkan terbentuknya lapisan tipis es.

Temuan ini menantang pemahaman para ilmuwan sebelumnya tentang iklim Mars dan menawarkan jalan menarik untuk eksplorasi Mars lebih lanjut.

Baca juga: Robot China Temukan Tanda Baru Adanya Air di Mars

"Gagasan tentang asal usul kedua, tentang kehidupan di luar Bumi, selalu membuat saya terpesona," ungkap Valantinas, yang mulai menganalisis gambar tersebut pada 2018.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau