Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan Adat Aceh Curi Perhatian di Manila, Filipina

Kompas.com - 28/05/2025, 14:05 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

MANILA, KOMPAS.com – Sebuah pertunjukan budaya Indonesia yang menampilkan prosesi pernikahan adat Aceh berhasil mencuri perhatian para tamu asing di Manila, Filipina.

Bertempat di Wisma Duta Besar RI Manila pada 28 Mei 2025, acara bertajuk “Peusijuek: The Blessing of a Beginning” ini menjadi ajang diplomasi budaya yang menggugah dan sarat makna.

Selama sekitar dua jam, para tamu disuguhkan pengalaman budaya yang mendalam. 

Baca juga: Indonesia Memukau Pengunjung International Bazaar 2023 di Manila

Acara dibuka dengan Tari Ranup Lampuan, tarian penyambutan khas Aceh yang dibawakan oleh lima diaspora Indonesia yang menetap di Manila.

Setelah menyaksikan tarian, para undangan juga menikmati momen simbolik saat “pengantin” yang diperankan oleh diaspora Indonesia berjalan bersama “orang tua” mereka menuju pelaminan.

Menariknya, peran orang tua pengantin dimainkan langsung oleh Duta Besar RI Agus Widjojo dan Ibu Ranny Widjojo.

Bagian paling mencuri perhatian adalah ritual Peusijuek—upacara adat Aceh yang sarat simbolisme.

Prosesi ini melibatkan sejumlah tamu kehormatan, termasuk istri Menteri Luar Negeri Filipina, pejabat dari Kementerian Luar Negeri Filipina, tokoh diaspora, hingga diplomat asing.

Dengan bimbingan para pendamping, mereka mengikuti langkah demi langkah ritual yang biasanya dipimpin oleh tokoh adat atau ulama di Aceh.

Peusijuek sendiri merupakan warisan budaya Aceh yang lazim digelar dalam berbagai momentum penting, seperti pernikahan, syukuran, atau penyambutan kehormatan.

Dalam pelaksanaannya, digunakan simbol-simbol seperti beras sebagai lambang kemakmuran, daun pandan untuk kesucian, air untuk kejernihan, serta bunga sebagai lambang harmoni.

Pertunjukan budaya berupa pernikahan adat Aceh oleh KBRI Manila, Filipina.KBRI Manila Pertunjukan budaya berupa pernikahan adat Aceh oleh KBRI Manila, Filipina.

Dubes RI Agus Widjojo dalam sambutannya menekankan bahwa promosi budaya seperti ini bukan hanya memperkenalkan Indonesia, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai luhur seperti rasa syukur dan keharmonisan kepada dunia internasional.

Baca juga: KBRI Manila Dukung Penyelenggaraan Indonesia Bazaar 2023

Ia menambahkan, KBRI Manila berkomitmen untuk terus membawa pesona budaya Indonesia ke kancah global.

Tidak hanya menampilkan budaya, acara ini juga memanjakan lidah para tamu dengan berbagai sajian kuliner khas Aceh, mulai dari mie Aceh, nasi minyeuk, rujak Aceh, roti jala kari, hingga kopi gayo dan teh Tarik.

Ketua Perkumpulan Ibu-Ibu Indonesia di Manila (PIMA), Muna Syarifah, yang juga turut menjadi penyelenggara acara bersama DWP KBRI Manila, mengungkapkan kebanggaannya bisa mempersembahkan warisan Aceh di panggung internasional.

"Saya sendiri pernah menjalani prosesi ini 22 tahun lalu, dan membawa kembali tradisi ini ke luar negeri adalah bentuk kecintaan saya pada tanah kelahiran," ujarnya.

Berfoto bersama setelah pertunjukan pernikahan adat Aceh oleh KBRI Manila, Filipina.KBRI Manila Berfoto bersama setelah pertunjukan pernikahan adat Aceh oleh KBRI Manila, Filipina.

Sekitar 110 tamu, yang terdiri dari pejabat lokal Filipina, kalangan diplomatik, media, hingga diaspora Indonesia, tampak hadir dan menikmati jalannya acara tersebut.

Baca juga: Kisah Pertempuran Manila, Paling Sengit Selama Perang Dunia 2

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau