Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Pekerja Muda di AS Sudah Mulai Tergantikan AI

Kompas.com - 27/08/2025, 22:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Sebuah studi komprehensif mengungkap bahwa akal imitasi atau artificial intelligence (AI) mulai menggantikan pekerja tingkat pemula di Amerika Serikat (AS).

Pekerja berusia 22-25 tahun mengalami penurunan lapangan kerja sebesar 13 persen sejak akhir 2022 di posisi-posisi yang terpapar AI.

Studi yang diterbitkan pada Selasa (26/8/2025) ini dilakukan oleh ekonom Universitas Stanford Erik Brynjolfsson, Bharat Chandar, dan Ruyu Chen.

Baca juga: Mengenal Jet Tempur Generasi Keenam, Lebih Siluman dan Pakai AI

Mereka menggunakan data dari Automatic Data Processing, firma pengelola gaji terbesar di AS. 

Studi tersebut melacak pola ketenagakerjaan di puluhan ribu perusahaan hingga Juli 2025, sebagaimana dilansir Antara.

Temuan mereka memberikan bukti skala besar pertama bahwa alat AI generatif, seperti ChatGPT, sedang mengubah pasar tenaga kerja.

"Sejak pengadopsian AI generatif secara luas, pekerja muda di posisi-posisi pekerjaan yang paling terpapar AI mengalami penurunan relatif sebesar 13 persen dalam hal lapangan kerja, bahkan setelah mengontrol guncangan tingkat perusahaan," kata studi tersebut.

Baca juga: Kisah WNI Jadi Ilmuwan AI di London, Satu-satunya Orang Indonesia yang Kembangkan Gemini

Studi itu juga menyebutkan, penyesuaian lapangan kerja terutama terjadi melalui pemutusan hubungan kerja, bukan pengurangan upah.

Pengembang perangkat lunak muda dan pegawai divisi layanan pelanggan paling terdampak oleh perubahan ini. 

Lapangan kerja bagi pengembang perangkat lunak berusia 22-25 tahun anjlok hampir 20 persen dari puncaknya pada akhir 2022.

Sementara itu, pekerja yang lebih tua di posisi yang sama mempertahankan tingkat lapangan kerja yang stabil atau meningkat, papar studi tersebut.

Baca juga: AI Menyamar Jadi Wanita, Perdaya Kakek 76 Tahun hingga Tewas

Para peneliti dalam studi ini mengatakan, pekerja muda di posisi-posisi yang terpapar AI mungkin menjadi peringatan dini dari perubahan yang lebih luas bagi tenaga kerja secara keseluruhan.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis catatan gaji bulanan yang mencakup 3,5 hingga 5 juta pekerja, menghubungkan klasifikasi pekerjaan dengan ukuran paparan AI yang telah dikembangkan oleh studi-studi akademis sebelumnya. 

Mereka menemukan bahwa posisi kerja di mana AI dapat mengotomatiskan tugas membukukan penurunan lapangan kerja paling tajam.

Sedangkan posisi kerja di mana AI meningkatkan kemampuan manusia mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca juga: Pria AS Ikuti Saran AI Berakhir Dirawat di Rumah Sakit, Sempat Kehausan Ekstrem

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau