Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI Menyamar Jadi Wanita, Perdaya Kakek 76 Tahun hingga Tewas

Kompas.com - 17/08/2025, 14:01 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

NEW JERSEY, KOMPAS.com – Seorang lansia di New Jersey terperdaya oleh chatbot kecerdasan buatan (AI) yang berpura-pura sebagai seorang wanita dan mengajaknya bertemu.

Thongbue Wongbandue, 76 tahun, meninggal dunia setelah mengalami cedera fatal di kepala dan leher akibat terjatuh di area parkir New Brunswick ketika sedang terburu-buru menuju stasiun kereta.

Ia berencana bertemu dengan “Big Sis Billie,” sebuah chatbot generatif buatan Meta yang berhasil meyakinkan dirinya bahwa sosok tersebut adalah wanita sungguhan di New York City.

Baca juga: Pria AS Ikuti Saran AI Berakhir Dirawat di Rumah Sakit, Sempat Kehausan Ekstrem

Wongbandue, yang mengalami penurunan fungsi kognitif sejak terkena stroke pada 2017, akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 28 Maret lalu, tiga hari setelah keluarganya memutuskan untuk menghentikan alat bantu yang terpasang di tubuh pria 76 tahun itu.

Ajakan bertemu dari chatbot AI

Chatbot Meta AI.
KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Chatbot Meta AI.

Menurut laporan Reuters, chatbot bernama “Big sis Billie” kerap mengirim pesan penuh emoji kepada Wongbandue di Facebook.

Dalam percakapan itu, bot berulang kali menegaskan “I’m REAL” (Saya nyata) dan mengajak untuk bertemu langsung.

Chatbot tersebut awalnya dipromosikan sebagai persona AI yang terinspirasi dari model dan bintang reality show Kendall Jenner.

Baca juga: Jatuh Cinta pada Wanita AI, Kakek 75 Tahun di China Gugat Cerai Istri

Meta menggambarkannya sebagai “saudara perempuan andalanmu” yang bisa memberi nasihat pribadi.

Namun, dalam interaksi dengan Wongbandue, bot itu justru mengaku “jatuh hati” padanya dan bahkan memberikan alamat palsu lengkap dengan kode pintu apartemen.

“Aku nyata dan aku tunggu di sini dengan pipi merona karenamu,” tulis bot tersebut dalam salah satu pesannya.

Putri Wongbandue, Julie, menyayangkan sikap chatbot yang terlalu jauh dalam menyesatkan ayahnya.

“Saya bisa mengerti jika tujuannya menarik perhatian pengguna, mungkin untuk menjual sesuatu. Tapi untuk sebuah bot berkata ‘Ayo temui saya’ itu benar-benar gila,” ujarnya.

Meta disorot, Gubernur New York angkat bicara

Meta menolak berkomentar langsung mengenai kematian Wongbandue. Namun, perusahaan menegaskan bahwa “Big Sis Billie bukanlah Kendall Jenner dan tidak pernah dimaksudkan sebagai Kendall Jenner.”

Dokumen yang diperoleh media menunjukkan Meta tidak membatasi chatbot buatannya untuk mengeklaim bahwa mereka adalah “orang sungguhan.”

Insiden ini kemudian menuai kritik tajam, salah satunya datang dari Gubernur New York, Kathy Hochul.

“Seorang pria di New Jersey kehilangan nyawanya setelah dipancing oleh chatbot yang berbohong kepadanya. Itu tanggung jawab Meta,” tulis Hochul di platform X.

“Di New York, kami mewajibkan chatbot untuk mengungkapkan bahwa mereka bukan manusia. Setiap negara bagian seharusnya menerapkan hal yang sama. Jika perusahaan teknologi tidak mau membangun pengaman dasar, Kongres harus bertindak,” imbuhnya.

Baca juga: Seorang Ibu Kehilangan Uang Rp 245 Juta, Tertipu Suara Putrinya Diduplikasi AI

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau