ANCHORAGE, KOMPAS.com — Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka menyetujui klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa perang di Ukraina tidak akan pernah terjadi jika Trump memenangkan pemilihan presiden pada 2020.
“Saya bisa mengonfirmasi itu,” kata Putin dalam konferensi pers bersama Trump, Jumat (15/8/2025), usai keduanya bertemu di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska.
Trump sebelumnya berulang kali menyampaikan klaim serupa saat kampanye, dan terus menegaskannya setelah kembali ke Gedung Putih. Ia menuding pemerintahan Presiden Joe Biden gagal mencegah perang dan menyalahkan Ukraina sebagai pihak yang ikut memicu konflik.
Baca juga: Trump Berbalik Dukung Putin Usai KTT di Alaska Buntu, Desak Ukraina Serahkan Wilayah
Dalam pernyataannya, Putin mengingatkan bahwa ia sebenarnya sudah pernah mencoba mencegah perang jauh sebelum invasi 2022 terjadi.
“Pada 2022, dalam kontak terakhir dengan pemerintahan sebelumnya, saya sudah berusaha meyakinkan rekan saya di Washington agar situasi tidak dibawa ke titik yang berujung pada permusuhan. Saya katakan secara langsung saat itu, ini adalah kesalahan besar,” ujar Putin.
Ia menambahkan, “Hari ini, ketika Presiden Trump mengatakan bahwa jika dia yang menjabat saat itu tidak akan ada perang, saya cukup yakin memang akan seperti itu. Saya bisa mengonfirmasi hal tersebut.”
Putin juga menyoroti bahwa hubungan bilateral antara AS dan Rusia sebelum era Trump “jatuh ke titik terendah sejak Perang Dingin”.
Selama empat tahun terakhir, menurutnya, kedua negara bahkan tidak pernah menggelar pertemuan puncak.
Baca juga: Jelang KTT di Alaska, Trump Wacanakan Dialog 3 Pihak dengan Putin dan Zelensky
“Itu jelas tidak menguntungkan negara kita maupun dunia secara keseluruhan,” kata Putin.
Meski begitu, ia menyebut Trump punya pendekatan berbeda dibanding pendahulunya.
“Saya menghargai upayanya untuk memahami inti permasalahan dan sejarah konflik ini. Komitmen seperti itu sangat berharga,” ucap Putin.
Putin berharap babak baru diplomasi di bawah Trump bisa memperbaiki hubungan kedua negara.
“Saya yakin kita dapat membangun kembali hubungan yang saling menguntungkan dan setara, bahkan di kondisi yang sulit sekalipun,” tegasnya.
Trump sendiri tetap lantang menyalahkan tiga pihak atas perang yang kini memasuki tahun ketiga.
“Biden bisa menghentikannya, Zelenskyy bisa menghentikannya, dan Putin seharusnya tidak pernah memulainya,” ujar Trump pada April lalu.
Namun, pertemuan di Alaska ini memicu kritik tajam, dengan sejumlah pengamat membandingkannya dengan pertemuan kontroversial Trump–Zelenskyy di Gedung Putih beberapa tahun silam, ketika keduanya berdebat terbuka soal pendekatan menyelesaikan perang.
Meski menuai kritik, baik Trump maupun Putin menekankan optimisme bahwa kontak personal mereka dapat membuka jalan menuju akhir konflik.
“Secara keseluruhan, saya dan Presiden Trump telah membangun komunikasi yang baik, profesional, dan bisa dipercaya. Saya yakin dengan jalur ini, kita bisa sampai pada akhir konflik di Ukraina,” kata Putin menutup pernyataannya.
Baca juga: Kenapa Rusia Jual Alaska ke AS?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini