Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melania Trump Kirim “Surat Cinta” untuk Putin, Bahas Anak-anak

Kompas.com - 17/08/2025, 09:35 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Jumat (15/8/2025), tidak menghasilkan terobosan besar. 

Namun, ada momen menarik saat Trump menyerahkan sebuah surat khusus dari istrinya, Melania Trump, kepada Putin.

Surat yang disebut sebagai “surat perdamaian” itu berisi ajakan menyentuh hati agar Putin menghentikan perang demi masa depan anak-anak.

Baca juga: Trump Berbalik Dukung Putin Usai KTT di Alaska Buntu, Desak Ukraina Serahkan Wilayah

Isi surat Melania untuk Putin

Menurut laporan Fox News, Putin langsung membaca surat tersebut sesaat setelah Trump menyerahkannya, disaksikan delegasi kedua belah pihak. 

Dalam suratnya, Melania menulis, “Di dunia saat ini, sebagian anak terpaksa menyimpan tawa sunyi, tak tersentuh oleh kegelapan di sekeliling mereka. Tuan Putin, Anda dapat memulihkan kembali tawa merdu itu.”

Surat tersebut juga menekankan bahwa melindungi kepolosan anak-anak jauh melampaui kepentingan nasional. 

“Dalam melindungi kepolosan anak-anak ini, Anda tidak hanya melayani Rusia semata — Anda melayani kemanusiaan,” tulis Melania. 

Ia menutup suratnya dengan ajakan lugas, “Saatnya tiba. Anda dapat mewujudkannya hanya dengan goresan pena.”

Peran Melania Trump

Trump sebelumnya pernah mengakui bahwa istrinya punya pengaruh terhadap cara pandangnya pada Putin. 

“Saya pulang dan berkata kepada ibu negara, ‘kamu tahu, saya berbicara dengan Vladimir hari ini, percakapan kami luar biasa,’” ujar Trump dalam sebuah kesempatan. 

“Lalu dia menjawab, ‘Oh ya? Kota lain baru saja diserang.’”

Baca juga: India Jadi Pelampiasan Trump jika Negosiasi dengan Putin di Alaska Gagal

Komentar itu menunjukkan bagaimana Melania kerap mengingatkan Trump pada kenyataan pahit konflik, meskipun ia sedang berusaha merajut hubungan dengan Putin.

Sikap Trump ke Putin

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan setelah tiba di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, untuk menggelar pertemuan puncak AS-Rusia mengenai Ukraina, Jumat (15/8/2025). Vladimir Putin menyebut ada kesepahaman dengan Donald Trump di Alaska yang bisa membuka jalan bagi perdamaian di Ukraina, meski tanpa kesepakatan.AFP/GAVRIIL GRIGOROV Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan setelah tiba di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, untuk menggelar pertemuan puncak AS-Rusia mengenai Ukraina, Jumat (15/8/2025). Vladimir Putin menyebut ada kesepahaman dengan Donald Trump di Alaska yang bisa membuka jalan bagi perdamaian di Ukraina, meski tanpa kesepakatan.

Sejak awal masa jabatan keduanya, Trump berjanji mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu singkat. 

Ia bahkan sempat melayangkan peringatan keras jika Rusia menolak gencatan senjata.

Namun, setelah pertemuan di Alaska, sikap Trump berubah. Ia meninggalkan tuntutan gencatan senjata dan justru sejalan dengan usulan Putin untuk langsung menuju perjanjian damai.

“Cara terbaik mengakhiri perang ini adalah langsung dengan kesepakatan damai, bukan sekadar gencatan senjata,” kata Trump.

Namun, usulan tersebut ditolak oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah Rusia memberikan syarat agar Kyiv menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Moskwa.

Baca juga: Strategi Putin Temui Trump di Alaska, Iming-imingi Insentif untuk AS

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau