KOMPAS.com - Selama ini, membeli rumah mewah identik dengan pembayaran tunai. Namun, ada pergeseran menarik di pasar properti premium Indonesia, khususnya di BSD City.
Kini, kalangan elite mulai melirik Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai opsi pembayaran untuk hunian miliaran rupiah. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi investasi yang lebih cerdas.
Vice President of Residential BSD City Kelvin Bryant Suhendra mengungkapkan fenomena menarik ini.
Jika tiga tahun lalu KPR nyaris tak dilirik di segmen mewah, kini perbandingannya bisa mencapai 50:50 antara pembayaran KPR dan tunai. Seperti yang dialami Tahap I Klaster Tresor.
Baca juga: Selain Buruh, Ini Profesi Lain yang Banyak Serap KPR FLPP
"Ini menunjukkan bahwa para pembeli properti kelas atas kini melihat KPR sebagai instrumen finansial yang valid, bukan lagi sekadar alat bagi pembeli rumah pertama atau first time home buyer," tutur Kelvin, Senin (21/7/2025).
Meskipun tenor KPR untuk segmen ini cenderung lebih pendek, yakni sekitar 5-7 tahun, atau berbeda dengan tenor KPR pada umumnya yang bisa mencapai 20 tahun, kemudahan ini dimungkinkan berkat dukungan dari pihak bank.
"Ada 20 bank yang mendukung pembayaran melalui KPR untuk produk rumah mewah kami," ungkap Kelvin.
Ini mengindikasikan adanya skema pembiayaan khusus yang disesuaikan dengan profil finansial pembeli elite.
Pergeseran tren pembayaran ini tidak lepas dari berbagai faktor yang membuat properti premium, seperti Altaire di Tresor BSD City, diminati.
CEO Leads Property Service Indonesia Hendra Hartono membeberkan empat alasan utama di balik anomali permintaan properti ini.
Menurutnya, pasar properti premium cenderung stabil dan tidak terlalu terpengaruh gejolak ekonomi.
Baca juga: Bank Nobu Resmi Jadi Bank Penyalur KPR Subsidi
Pembeli di segmen ini umumnya sudah memiliki beberapa properti di lokasi prestisius seperti Anandamaya, Dharmawangsa, atau St. Regis.
Mereka mencari properti bukan karena kebutuhan pokok, melainkan untuk melengkapi portofolio investasi atau meningkatkan kualitas hidup.
Orang kaya memiliki selera yang sangat spesifik. Mereka mencari hunian yang merefleksikan status dan aspirasi gaya hidup modern.
Kevin menjelaskan bahwa pembeli kini lebih selektif. Mereka menginginkan rumah yang "cerdas" dari sisi desain, fungsionalitas, dan lingkungan yang mendukung gaya hidup dinamis.