Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Di Balik Warna Oranye Pada Bulu Kucing 

Kompas.com - 17/05/2025, 17:02 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Earth.com

KOMPAS.com - Kucing oranye sepertinya tenar di mana-mana—dari karakter ikonik Garfield hingga kucing jalanan yang suka berjemur dan dianggap lebih nakal. Namun, pertanyaan besar selama puluhan tahun tetap menggantung: apa yang membuat bulu mereka berwarna oranye menyala?

Kini, para ilmuwan dari Stanford Medicine dan Universitas Kyushu berhasil memecahkan misteri ini. Jawabannya tersembunyi dalam satu gen yang selama ini “bersembunyi”—Arhgap36. Gen ini menunjukkan perilaku tak biasa pada kucing oranye, menyebabkan pigmen bulu mereka berubah menjadi jingga terang.

Baca juga: Ramai soal Bulu Kucing Diwarnai dengan Kunyit, Memang Boleh? Ini Kata Dokter Hewan

Mengapa Kucing Oranye Itu Langka?

Para ilmuwan sejak lama mengetahui bahwa warna oranye pada kucing berkaitan dengan kromosom X. Karena itu, kucing jantan (dengan satu kromosom X) hanya perlu satu salinan gen oranye untuk menampilkan bulu jingga mereka.

Namun pada kucing betina, dibutuhkan dua salinan gen oranye agar bisa sepenuhnya berwarna jingga. Jika hanya satu, mereka akan menjadi kucing calico atau tortoiseshell dengan corak mozaik campuran oranye, hitam, dan putih.

“Pada banyak spesies yang memiliki pigmen kuning atau oranye, mutasi biasanya terjadi pada dua gen tertentu, dan tidak ada yang terkait dengan kromosom seks,” jelas Christopher Kaelin, ilmuwan genetika utama dalam studi ini.

Baca juga: 11 Warna dan Pola Bulu Kucing Paling Langka

Misteri Genetik Warna Bulu Kucing

Kaelin dan timnya curiga bahwa jawabannya tersembunyi di salah satu gen pada kromosom X. Mereka pun mengumpulkan sampel DNA dari klinik sterilisasi dan membandingkan kucing oranye dengan yang tidak.

Hasilnya: ditemukan 51 varian genetik yang mungkin bertanggung jawab atas warna oranye. Dari sana, mereka menyaringnya menjadi tiga kandidat utama. Dan satu gen mencolok: Arhgap36.

Mutasi kecil berupa penghapusan dalam gen ini ternyata mengaktifkan Arhgap36 dalam sel pigmen. Biasanya, gen ini hanya aktif dalam jaringan saraf dan sel kanker. Namun pada kucing oranye, gen ini menjadi “berisik”—aktif di tempat yang tidak seharusnya.

“Arhgap36 tidak muncul dalam sel pigmen tikus, manusia, atau kucing non-oranye,” kata Kaelin. “Mutasi ini membuatnya menyala di sel pigmen, tempat di mana ia seharusnya tidak aktif.”

Baca juga: Misteri Gen Aneh yang Membuat Kucing Bengal Berkilau Seperti Berlian

Dominasi Jantan dalam Warna Oranye

Karena gen oranye terletak di kromosom X, tak heran jika sebagian besar kucing oranye adalah jantan. Seekor jantan hanya membutuhkan satu gen oranye, sedangkan betina memerlukan dua.

Jika hanya satu gen yang diwarisi oleh betina, maka sel-sel tubuhnya akan mengekspresikan gen hitam dan oranye secara acak, menciptakan corak tortoiseshell yang unik—sebagaimana suasana hati kucing yang tak bisa ditebak.

Baca juga: Rahasia Bulu Oranye Kucing Akhirnya Terungkap Setelah 60 Tahun

Ilustrasi kucing oranye. iStockphoto/Akabei Ilustrasi kucing oranye.

Penemuan Paralel dari Jepang

Sementara tim Stanford fokus pada Arhgap36, tim Profesor Hiroyuki Sasaki dari Universitas Kyushu melakukan pendekatan yang serupa. Dari 18 sampel DNA kucing, termasuk 10 yang berwarna oranye, hasilnya sejalan.

“Ini bukti yang sangat kuat, bahkan sejak awal kami yakin bahwa Arhgap36 adalah gen oranye,” ujar Sasaki. Mereka memperluas studi hingga 49 kucing lainnya, dan polanya tetap sama: mutasi pada Arhgap36 hanya muncul pada kucing oranye.

Baca juga: Salmiak, Warna Baru Kucing, Seperti Apa Kelihatannya?

Dari Sejarah hingga Sains

Lalu dari mana asal mutasi ini? Kaelin menduga bahwa mutasi ini muncul sejak awal proses domestikasi kucing. Bahkan lukisan dari abad ke-12 sudah menggambarkan kucing calico, mengisyaratkan bahwa gen ini sudah ratusan tahun menyertai kucing rumahan.

Sasaki ingin melangkah lebih jauh: ia berencana mempelajari mumi kucing Mesir kuno untuk mencari jejak gen oranye ini—demi menemukan asal-usul tepatnya.

Baca juga: Kucing Modern Mungkin Terbentuk dari Ritual Mesir Kuno, Mengapa?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau