Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Munculnya Pelangi di Planet Mars, Ini Penjelasan NASA

Kompas.com - 08/04/2021, 07:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet dihebohkan dengan penampakan pelangi di planet Mars dari kamera penjelajah Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Berawal dari foto yang ditangkap kamera penjelajah NASA, Perseverance, pada Minggu, 4 April 2021, saat matahari ada di rata-rata lokal pukul 15:14:38.

Baca juga: NASA Rilis Foto-foto Terbaru Planet Mars Usai Pendaratan Perseverance

Dari gambar tersebut, nampak pelangi melingkar di atas permukaan planet merah tersebut. Warnanya samar, merah kuning hijau seperti warna pelangi yang muncul di Bumi.

Di media sosial, warganet mulai mempertanyakan muculnya pelangi di beberapa gambar planet Mars.

Klarifikasi NASA

NASA memberi klarifikasi terkait penampakan serupa pelangi yang dipertanyakan warganet.

Melalui akun resmi @NASAPersevere, NASA menjelaskan bahwa penampakan pelangi tersebut bukan berasal dari fenomena alami planet Mars.

Pelangi itu muncul karena adanya pantulan pijar lensa kamera penjelajah. Sampai pada Rabu (7/4/2021) pukul 21.30 WIB, unggahan klarifikasi dari NASA ini telah mendapat 30,4 ribu like dan 4,4 ribu retweet.

"Banyak yang bertanya: Apakah itu pelangi di Mars? Tidak. Pelangi tidak memungkinkan di sini. Pelangi tercipta dari pantulan cahaya dari tetesan air, tetapi tidak ada cukup air di sini untuk mengembun, dan terlalu dingin untuk air cair di atmosfer. Busur (pelangi) ini adalah pijar lensa," tulisnya.

Baca juga: Penjelajah NASA Sukses Mendarat di Mars

Lebih lanjut, akun @NASAPersevere juga memberi penjelasan mengapa lensa dari kamera penjelajah dapat berpijar.

"Ini adalah pijar lensa. Saya memiliki pelindung matahari di Hazcams depan saya, yang dianggap penting untuk misi (saya membutuhkannya untuk melaju & saya biasanya melaju ke depan). Kerai tidak dianggap penting di punggung saya Hazcams, jadi Anda bisa melihat artefak cahaya yang tersebar di gambar itu," tulisnya.

Misi di Mars

Kamera penjelajah Perseverance merupakan sebuah eksperimen dan demonstrasi teknologi, yang mengarah pada pengembangan helikopter yang dapat menjadi pengintai dan penjelajah, serta misi manusia ke Mars di masa depan.

Melansir Kompas.com, 24 Februari 2021, Perseverance telah diluncurkan sejak pertengahan 2020. Robot penjelajah ini mendarat dengan baik di permukaan planet merah dan langsung menjalankan misi di Mars.

Baca juga: SpaceX Luncurkan 4 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa, Salah Satunya Veteran dari Jepang

Robot ini seukuran mobil, serta dilengkapi dengan 19 kamera. Kamera ini turut membantu penyelidikan ilmiah di planet Mars.

Kendaraan robotik itu awalnya berlayar di luar angkasa selama hampir tujuh bulan.

Setelah menempuh miliaran kilometer, Perseverance berhasil mendarat di Kawah Jerezon pada Jumat (19/2/2021) waktu Australia, sebagai bagian dari Misi Mars 2020 NASA.

Perseverance mendarat hanya 2 kilometer di tenggara delta sungai kuno Planet Mars, dengan berat lebih dari satu ton.

Baca juga: Intensitas Siklon Seroja Meningkat, BNPB Minta 6 Provinsi Ini Siaga

Kawah Jezero selebar 28 mil (45 km) di utara ekuator planet itu, yang diyakini miliaran tahun lalu merupakan danau Mars.

Sampai saat ini, Perseverance masih berada di Mars dan terus memantau kondisi di permukaan planet merah ini.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau