KOMPAS.com - 3 Agustus 1492 menjadi satu tanggal bersejarah bagi Dunia. Pada hari itu, Christopher Columbus, seorang pelaut Italia ambisius memulai pelayaran pertamanya.
Columbus berlayar dari Palos, Spanyol, dengan tiga kapal kecil: Niña, Pinta, dan Santa María. Tujuan pelayaran ini adalah menemukan jalur laut langsung ke Asia yang kaya rempah-rempah.
Baca juga: Bangsa Viking Lebih Dulu Menghuni Amerika Sebelum Columbus Datang
Namun, takdir punya rencana lain untuk Columbus dan krunya. Alih-alih menemukan Asia, perjalanan ini membawanya ke benua yang belum dikenal oleh Eropa saat itu, yaitu Amerika.
Pada pelayaran pertamanya ini, Columbus sebenarnya bermimpin mencapai Jepang dan China. Dia bertekad menemukan jalur yang lebih cepat dan efisien dengan berlayar ke arah barat melintasi Samudera Atlantik.
Keyakinan ini didasarkan pada perhitungannya sendiri tentang ukuran Bumi, yang ternyata lebih kecil dari perkiraan umum saat itu.
Meski begitu, awalnya, kapal-kapal Columbus ini berlayar ke arah selatan menuju Kepulauan Canary. Strategi ini digunakan untuk mengambil keuntungan dari angin pasat timur laut yang dapat membantu mereka berlayar lebih efisien.
Setelah hampir sebulan di kepulauan tersebut, Columbus mulai melanjutkan perjalanan ke barat pada 6 September 1492.
Dikutip dari Journal of the First Voyage of Columbus, para kru kapal mulai cemas Ketika berminggu-minggu berlayar mengarungi lautan tanpa melihat tanda-tanda daratan.
Disebutkan, Columbus menenangkan para awak kapal dengan sengaja mengurangi catatan jarak tempuh agar tidak menimbulkan kepanikan.
Baca juga: Peta Bikinan 1491 Ini Mungkin Telah Memengaruhi Christopher Columbus
Pada 12 Oktober 1492, salah seorang awak di kapal Pinta, yaitu Rodrigo de Triana berteriak "Daratan! Daratan!"
Columbus mengklaim melihat cahaya dari kapal Nina beberapa jam sebelum teriakan tersebut didengar. Tapi, klaim ini masih menjadi perdebatan.
Daratan yang mereka datangi adalah sebuah pulau di Kepulauan Bahama, yang kemudian dinamai San Salvador oleh Columbus. Pulau ini menjadi pintu masuk Columbus ke "Dunia Baru".
Penduduk asli menyebut pulau ini dengan nama Guanahani. Columbus menggambarkan penduduk asli, yang dia sebut Indian, sebagai orang yang ramah dan polos.
Selain itu, Columbus juga terpesona dengan keindahan alam pulau tersebut. Dia menggambarkannya penuh dengan pepohonan hijau, air yang melimpah, dan berbagai jenis buah-buahan.
Beberapa bulan selanjutnya, Columbus menjelajah berbagai pulau di Karibia. Dia meyakini dirinya dan awak kapal yang lain telah mencapai pingiran Asia.
Baca juga: 7 Fakta Menarik tentang Christopher Columbus, Tetap Melakukan Perjalanan Setelah Kematian