KOMPAS.com - Atap bangunan bersejarah Fengyang Drum Tower yang berusia sekitar 650 tahun di China ambruk dan nyaris mengenai wisatawan yang berada di sekitarnya, Senin (19/5/2025).
Dilansir dari BBC, Rabu (21/5/2025), insiden itu terjadi di Provinsi Anhui, China, sekitar pukul 18.30 waktu setempat.
Video detik-detik runtuhnya atap Fengyang Drum Tower itu pun terekam kamera pengunjung dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak atap bangunan yang ambruk menyebabkan kepulan debu membungbung ke langit.
Baca juga: PM China: Indonesia Selalu Jadi Prioritas dalam Diplomasi
Dikutip dari CNN, Rabu (21/5/2025), seorang saksi mata mengatakan, atap yang jatuh itu berlangsung selama satu sampai dua menit.
Saksi lain mengaku mendengar suara keras dari ubin yang berjatuhan satu demi satu dari sebuah toko di pintu masuk Fengyang Drum Tower.
Menurut keterangan resmi Biro Kebudayaan dan Pariwisata wilayah Fengyang, meskipun runtuhan atap jatuh dekat dengan wisatawan, tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
"Tidak ada seorang pun di alun-alun itu dan tidak ada seorang pun yang terluka," katanya kepada media pemerintah The Beijing News.
"Jika kejadian itu berlangsung lebih lama, maka bisa menimpa anak-anak yang sedang bermain setelah jam makan malam," lanjutnya.
Baca juga: QRIS Siap Digunakan WNI di China dan Jepang, Mulai Kapan?
Dilansir dari The Straits Times, Kamis (22/5/2025), setelah insiden, pemerintah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab runtuhnya genteng Fengyang Drum Tower.
Mereka juga mengaktifkan tindakan tanggap darurat, mengevakuasi pengunjung, dan menutup area tersebut.
Pejabat setempat menyampaikan, menara itu terdiri dari dua bagian, yakni dasar menara asli era Ming dan menara di atasnya.
Fengyang Drum Tower sudah didaftarkan sebagai peninggalan budaya utama yang harus dilindungi di Anhui pada 1989.
Namun, sebagian bangunan asli hancur pada masa Dinasti Qing pada 1853.
Pada 1995 Fengyang Drum Tower dibangun kembali, dengan perbaikan pada strukturnya.
Biro Kebudayaan dan Pariwisata wilayah Fengyang mengungkapkan, menara itu mengalami kerusakan pada genteng dan atap pada 2017.
Pemerintah beberapa kali melakukan renovasi terhadap bangunan bersejarah itu, termasuk pada pada September 2023.
Baca juga: Mikrodrama China Banyak Ditonton di Indonesia, Gen Z Ungkap Daya Tariknya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini