KOMPAS.com - Teori konspirasi adalah upaya untuk menjelaskan suatu peristiwa dengan menolak narasi yang diterima luas seputar peristiwa tersebut.
Hal tersebut kemudian menjadi populer dan cukup umum diperbincangkan di masyarakat karena memberikan pandangan alternatif tentang sebuah fenomena atau peristiwa.
Namun, sering kali teori konspirasi bertentangan dengan versi resmi atau ilmiah yang diterima secara luas.
Lantas, mengapa sebagian masyarakat bisa sangat percaya dengan teori konspirasi?
Baca juga: Studi Ungkap Kurang Tidur Bikin Gampang Percaya Teori Konspirasi
Psikolog Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal, memberikan penjelasan terkait faktor apa saja yang menyebabkan seseorang percaya konspirasi.
“Dalam kajian psikologis, kepercayaan pada teori konspirasi bukanlah sekadar kurangnya informasi, tetapi lebih merupakan hasil dari kebutuhan dan motivasi psikologis yang mendalam,” kata Danti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/8/2025).
Kepercayaan pada teori konspirasi sering kali merupakan mekanisme pertahanan psikologis untuk menghadapi ketidakpastian, menemukan makna, dan merasa memiliki kendali di dunia yang terasa kacau.
Baca juga: Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya
Danti menyebut, secara umum para psikolog mengidentifikasi tiga kategori motivasi utama yang mendorong seseorang percaya pada teori konspirasi:
Danti mengatakan bahwa, manusia secara alami memiliki keinginan untuk memahami dunia di sekitarnya.
“Ketika menghadapi peristiwa besar yang kompleks atau tidak dapat dijelaskan, teori konspirasi menawarkan narasi yang sederhana dan meyakinkan,” jelasnya.
Hal ini, menurut dia, memberikan rasa kepastian dan menghilangkan ambiguitas, yang bagi sebagian orang terasa lebih nyaman daripada menerima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara acak atau tanpa alasan yang jelas.
Baca juga: 7 Teori Konspirasi Paling Populer di Dunia, Salah Satunya tentang COVID-19
Ketika seseorang merasa tidak berdaya atau tidak memiliki kendali atas hidupnya, teori konspirasi dapat memberikan ilusi kontrol.
“Dengan percaya bahwa mereka "tahu" rahasia yang disembunyikan oleh pihak berkuasa, mereka merasa lebih aman dan berdaya,” ujar Danti.
“Teori ini (konspirasi) menawarkan "musuh" yang jelas untuk disalahkan, sehingga mengurangi kecemasan dan perasaan tidak berdaya,” sambungnya.
Baca juga: 5 Teori Konspirasi di Balik Serangan 9/11, Benarkah AS Terlibat?
Percaya teori konspirasi dapat membuat seseorang merasa spesial dan unik karena "mengetahui" kebenaran yang tidak disadari orang lain.